Budaya unjung unjung adalah sebuah budaya yang dilaksanakan tiap pekan lebaran dimana tradisi ini dilaksanakan dari rumah warga satu dengan rumah warga lainnya atau saudara satu dengan saudara lainnya yang berada di dekat aderah tersebut.Selain tradisi liburan ke rumah orang tua atau ke rumah nenek tradisi ini juga memperkuat jalinan silaturahmi antar warga terdahulu dengan warga yang sekarang. Istilah ini sepertinya berasal dari kata kunjung atau mengunjungi, sehingga muncullah istilah unjung-unjung. Pagi hari pada tanggal 1 Syawal Umat Islam menunaikan ibadah Sholat Ied (Idul Fitri) yang dilakukan secara berjamaah di halaman masjid atau tanah lapang guna menyempurnakan ibadah Puasa Ramadhan yang telah dilakukan selama satu bulan penuh, yang diakhiri dengan panjatan doa bersama serta ucapan syukur atas segala nikmat Allah SWT. Namun dengan perkembangan teknologi dan ditambah dengan kasus covid 19 banyak warga yang meninggalkan tradisi seperti ini dan memilih untuk melakukan komunikasi via zoom atau telfone whattsapp yang menyebabkan lambat laun tradisi "unjung unjung" ini akan hilang,meskipun pada per tahun 2022 lebaran kemarin pemerintah membolehkan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman,tetap tidak bisa dipungkiri masih banyak satu atau dua anggota keluarga yang memegang handphone hal ini sedikit merusak kenikmatan kumjpul bersama keluarga,Saya sempat mewawancarai narasumber dan menanyakan "apakah budaya unjung unjung akan hilang ditengah modernisasi dan perkembangan teknologi" dan jawabnya adalah "akan hilang karena komunikasi saat ini sudah dimudahkan tanpa bertemu,ya bakal ke kikis alam kelamaan" ujar adam,21 tahun. Jika judul saya dikaitakan dengan teori antropologi maka bisa berkaitan dengan Teori Evolusionisme Deterministik dapat dikatakan sebagai teori tertua di deretan teori antropologi. Teori ini dikembangkan oleh Lewis Henry Morgan dan Edward Burnet Tylor. Teori ini muncul dari anggapan adanya hukum universal yang mengendalikan perkembangan semua kebudayaan manusia. Berdasarkan teori ini setiap kebudayaan mengalami fase-fase atau evolusi. Fase-fase dan evolusi yang dimaksud di permasalahan ini adalah fase perpindahan masyarakat melakukan unjung-unjung secara manual dan datang mulai dari rumah kerumah sampai yang saat ini terjadi melalui online dan via whattsap atau zoom,Menurut saya pribadi ini wajar terjadi karena manusia harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan juga sama seperti yang dikatakan Broinslaw Malinowski Teori ini beranggapan bahwa semua unsur kebudayaan adalah bagian-bagian yang berguna bagi masyarakat di mana unsur-unsur tersebut berada.Jadi intinya perkembangan dunia digital juga termasuk dalam kebudayaan manusia saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H