Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Akademisi MD UGM

Liberté, égalité, fraternité.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Transformasi Konsep Negara dalam Dinamika Global: Perspektif Interdisipliner

16 Desember 2024   22:08 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:30 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Konsep Negara di Era Global: Koneksi, Teknologi, dan Kolaborasi Internasional (Sumber: Igon Nusuki)

Namun, globalisasi menimbulkan tantangan baru. Misalnya, perubahan iklim memerlukan tindakan kolektif yang melibatkan berbagai negara. Dalam keamanan siber, negara menghadapi ancaman yang melibatkan aktor non-negara, seperti peretas internasional. Selain itu, keberagaman budaya mengharuskan negara untuk menyesuaikan kebijakannya agar inklusif dan responsif terhadap perbedaan budaya.

Sebagai aktor global, negara memainkan peran penting dalam kerja sama internasional. Dalam konteks perubahan iklim, negara-negara berkolaborasi melalui perjanjian internasional seperti Paris Agreement untuk mengurangi emisi karbon. Dalam bidang ekonomi global, negara-negara berperan dalam organisasi seperti OECD untuk mengatasi tantangan ekonomi yang bersifat lintas batas.

Namun, peran ini juga menghadapi tantangan. Dominasi negara-negara besar dalam pengambilan keputusan internasional seringkali meminggirkan kepentingan negara-negara kecil. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme yang lebih inklusif untuk memastikan bahwa semua negara memiliki suara dalam pengambilan keputusan global.

Analisis Interdisipliner terhadap Transformasi Negara

Memahami transformasi konsep negara memerlukan pendekatan interdisipliner yang mengintegrasikan ilmu politik, hukum, ekonomi, dan sosiologi. Pendekatan ini memungkinkan analisis yang lebih komprehensif terhadap peran negara dalam menghadapi tantangan global. Misalnya, pendekatan ekonomi dapat membantu memahami dampak globalisasi terhadap kebijakan fiskal negara, sementara perspektif hukum dapat mengeksplorasi implikasi perjanjian internasional terhadap kedaulatan negara.

Di dunia multipolar saat ini, fungsi negara mengalami perubahan signifikan. Negara tidak lagi menjadi aktor tunggal dalam sistem internasional, melainkan bagian dari jaringan yang kompleks dengan berbagai aktor non-negara, seperti organisasi internasional, perusahaan multinasional, dan kelompok masyarakat sipil. Transformasi ini menuntut negara untuk mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif.

Studi Kualitatif dan Deskriptif

Metode dalam artikel ini iyalah menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif untuk memahami dinamika transformasi negara. Data diperoleh dari studi literatur yang mencakup teori klasik dan modern tentang negara, serta analisis terhadap tantangan global yang dihadapi oleh negara modern. Metode ini memungkinkan eksplorasi yang mendalam terhadap isu-isu yang relevan, seperti perubahan fungsi negara dan perlunya pendekatan interdisipliner.

Diskusi

Dimungkinkan bahwa teori klasik tentang negara tetap relevan, meskipun adaptasi diperlukan agar sesuai dengan dinamika global yang terus berubah. Misalnya, konsep kedaulatan yang diperkenalkan oleh pemikir seperti Bodin dan Rousseau tetap menjadi elemen inti dalam hubungan internasional. Namun, di tengah interdependensi global saat ini, konsep ini perlu ditafsirkan ulang. Kedaulatan tidak lagi hanya mencakup kendali penuh atas wilayah domestik, tetapi juga mencerminkan kemampuan negara untuk bekerja sama dalam menyelesaikan isu-isu global seperti perubahan iklim dan keamanan siber.

Transformasi fungsi negara juga menjadi sorotan penting. Negara modern tidak hanya berperan sebagai pengatur domestik, tetapi juga bagian dari jaringan aktor internasional yang kompleks, seperti organisasi global, perusahaan multinasional, dan masyarakat sipil. Dalam sistem ini, negara harus menavigasi hubungan yang melibatkan berbagai kepentingan sambil tetap menjaga legitimasi domestik. Misalnya, untuk menanggapi ancaman global seperti pandemi atau konflik geopolitik, negara harus mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan kolaboratif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun