Dengan demikian, Wali Sanga memiliki berbagai macam konsep dan pemaknaan. Meski demikian, disepakati bahwa Wali Sanga ini selain menjadi penyebar Agama Islam, juga para pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasa dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat di Jawa Dwipa, mulai dari kesehatan, teknik bercocok tanam / agraria, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan hingga ke politik dan tata pemerintahan.
Â
Sembilan Wali di Nusa Jawa
Kembali ke laptop, meski ada beragam, versi 'sanga' yang berarti 'sembian' adalah yang paling lekat di benak masyarakat. Seperti disebutkan dalam Lagu Wali Songo yang lagi viral, sembilan wali itu adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Ini kami spilkan kisah dan kiprah sosok Wali Sanga itu ya :
Sunan Gresik disebut sebagai pionir penyebar Agama Islam di Jawa dan merupakan sesepuh Wali Sanga. Nama aslinya Maulana Malik Ibrahim yang dalam banyak literatur disebutkan lahir di Samarkand, sebuah daerah di Asia Tengah pada paruh pertama abad ke-14 M. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi atau Asmorokondi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya dengan sebutan Kakek Bantal.
Ia disebutkan merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW. Selain melakukan syiar, ia mengajarkan cara dan teknik bercocok tanam gaya baru kepada masyarakat Jawa yang saat itu memang bercorak kebudayaan agraris. Sementara, kata Gresik yang tersemat pada namanya menunjukkan wilayah di mana Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam semasa hidupnya.
Pondokan tempatnya menyiarkan Agama Islam berada di Leran, Gresik, Jawa Timur. Masjid tempatnya melakukan segala prosesi keagamaan dan pusat aktivitas syiar Islam di Gresik masih lestari hingga saat ini. Sunan Gresik diperkirakan wafat pada 1419 Masehi. Makamnya berada di Desa Gapura Wetan, Gresik.
Selain Sunan Gresik, satu angkatan dengannya adalah Sunan Ampel. Nama aslinya Raden Rahmat dan disebut merupakan keturunan Raja Champa. Ia juga disebutkan sebagai keturunan ke-22 Nabi Muhammad SAW sebagaimana Sunan Gresik.
Sunan Ampel menjadikan Ampel Denta, sebuah wilayah pesisir yang riuh sebagai tempat berlabuh banyak kapal dari berbagai penjuru dunia menjadi pusat penyebaran Agama Islam. Ia juga dianggap sebagai sesepuh Wali Sanga. Darah kewaliannya kemudian diturunkan kepada dua putranya, Sunan Bonang dan Sunan Drajat.