Pertandingan yang dahsyat kelas dunia pun tersaji. Belgia dan Jepang memeragakan pertandingan yang menurut saya paling yahud di sepanjang piala Dunia 2018. Kagak pakai VAR-VARan, tidak ada tipu-tipu dan akal bulus, nggak juga pakai pura-pura cedera, nggak ada aksi konyol yang merusak laga. Murni perang tanding olah bola anyara 11 Samurai vs 11 Ksatria Iblis Merah di lapangan hijau.
Akhirnya, Jepang pun mementaskan cerita pedih tapi indah untuk sebuah kekalahan. Untuk bunuh diri saja mereka menawan, pun untuk kalah tadi pagi. Kalah, padahal sudah unggul dua gol lebih dulu, kalah lewat gol di menit akhir, kalah ketika menang sudah hampir dalam genggaman.
Itu seperti scene akhir dari sebuah perang tanding antar dua pendekar yang sama-sama pilih tanding, dimana pendekar yang unggul ingin satu kali sabetan pedang terakhirnya hendak dihujamkan. Namun apadaya, lawan berkelit lalu menghujamkan pedang tepat ke uluhati tanpa sempat menangkis atau menghindar. Jleb, satunya harus mati dan laga berakhir.Â
The End
Pesan : Jangan menyerah, jangan lengah, tetap semangat dan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda