Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Realitas Kehidupan dalam Lagu Dangdut Koplo Nella Kharisma

13 September 2017   23:15 Diperbarui: 14 September 2017   09:52 32470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nella Kharisma. Brillio.com

.. tak nandur pari, jebul tukule malah suket teki...

Pas banget. Hail Didi Kempot! Sampeyan emang juara lah soal buat-buatan peribahasa yang jleb.

Lagu lengkap dan maknanya cari serta resapi sendiri lah ya. Aku nggak kuat kalau harus terus meneruskan tulisan di bagian ini. Cari yang versi Nella Kharisma.

Ketiga: Jaran Goyang

Sudah berkorban, berjuang tapi tak kunjung mendapatkan respon yang menggembirakan? Ada solusinya, yaitu, ajian Jaran Goyang dan Semar Mesem. Buat laki-laki, jawa dan kelahiran yang masih dibawah 2000-an lah, pasti tahu dua ajian legendaris itu. Yap, ajian yang dipopulerkan oleh Nini Pelet itu adalah jenis pengasihan penakluk pasangan yang mustajab. Ajian itu dirapal, tembakan ke sasaran dijamin langsung termehek-mehek, bertekul lutut lalu menurut bak kerbau dicocok hidungnya.

Nah, fenomena sosial orang putus asa mencari cinta kemudian lari ke dukun dengan ilmu pelet itu dengan ciamik diramu menjadi lagu asyik bin asoy geboy. Saya paling suka versi yang dibawain Nella Kharisma.

Bagi yang membutuhkan silahkan coba mantra dari guru Nini Pelet.

Note: jangan lupa sebelumnya puasa mutih 40 hari, terus bertapa tanpa busana di Gua Srandil 100 hari yaa. Nggak manjur jangan bunuh diri, tapi pantaskan diri. Ingat, semua akan indah pada waktunya... prett..

Keempat: Wedhus

Mungkin ini salah satu lagu dangdut koplo yang dituduh teman saya itu merendahkan wanita, bahkan mungkin tak bermoral. Di lain sisi, banyak para pria terutama yang berhidung seperti zebra merasa lagu ini adalah solusi.

Para kaum feminis pasti meradang, sudah amoral, merendahkan wanita mesum lagi. Apa-apaan ini: wanita kok dikiaskan dengan kambing. Namun, kalau anda menyimak lirik selanjutnya, bisa jadi pikiran lain, lagu ini sarat pesan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun