Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedy Feby Lorita : Cinta Ditolak, Pisau Bertindak

4 Februari 2014   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_310186" align="aligncenter" width="300" caption="Feby Lorita (Foto : detik.com)"][/caption] Malang benar nasib Feby Lorita, gadis cantik berkulit putih nan seksi. Ia  dibunuh oleh pria yang mengaku mencintainya dan bermaksud memperistri dirinya. Kesal karena ditolak mentah-mentah cintanya oleh Feby, Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo memilih tak pergi ke dukun, justru pisau yang bertindak. Akhirnya, Feby pun terbunuh dengan luka memar dan luka tusukan yang memenuhi tubuhnya. Kebingungan, Edo lalu mengikat mayat wanita yang hendak diperistrinya itu dan dimasukan ke dalam bagasi mobil Nisan March putih milik Feby. Untuk menghilangkan jejak, mobil berisi mayat Feby diletakan di Pemakaman Umum Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Penemuan mayat Feby dalam mobil bikin geger beberapa waktu lalu. Tak butuh waktu lama sejak ditemukanya mayat Feby, Edo berhasil dibekuk polisi di Siantar, Sumatera Utara, kampung halamannya. Pria itu pun kini harus mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya. Feby, meski janda beranak satu, umurnya masih muda baru 31 tahun. Wajahnya cantik, kulitnya putih dan bodinya juga aduhai. Plus, janda memang kadang memiliki daya tarik tersendiri seperti saya tulis sebelumnya, Wanita (pernah) bersuami lebih seksi. Itu lah yang membuat Edo tergila-gila. Padahal, umur Edo lebih muda hampir 10 tahun dari Feby, Ia baru 22 tahun. Jadi, meski baru kenal sebentar sebagai tetangga baru di Apartemen COmfort Cibubur, Edo sudah berani menyatakan cintanya, bahkan, ingin menikahinya. Maka, berbagai cara dan jurus-jurus pun dilancarkan demi mendapatkan cinta Feby. Salah satunya dengan bermaksud bekerja sama dalam usaha rental mobil dengan Feby. Sayangnya Edo sudah beristri di kampungnya sana, di Jakarta Edo juga tinggal bersama pacarnya. Anak juga sudah punya akan tetapi Edo tak punya pekerjaan tetap. Alhasil, Edo bukanlah lelaki idaman bagi Feby. Ia adalah lelaki yang masuk dalam kategori super menyebalkan jika menurut versi Ellen Maringka dalam tulisanya ini Singkat kata, gayung cinta Edo tak bersambut. Feby menolak mentah-mentah ungkapan perasaan pria itu karena dia tahu Edo sudah punya istri. "Apa-apan sih kamu, Do. Gila kamu, ya? Bajingan kamu! Kamu kan sudah punya istri," kata Edo menirukan perkataan Feby saat itu waktu diperiksa polisi seperti diberitakan disini. Ucapan Feby itu menyulut emosi Edo, mereka berdua beradu mulut. Edo mengaku dicakar di bagian tangan oleh Feby. Marah, pria berambut cepak ini memukul kepala dan membogem mulut Feby sehingga gigi depannya tanggal dan mulutnya mengeluarkan darah. Feby tak terima atas perlakuan kasar itu dan mengancam akan melapor ke polisi. Edo pun semakin kebingungan. Akhirnya, dia berdalih akan bertanggung jawab dan memberikan kompensasi uang kemudian membawa Feby berputar-putar. Di sebuah rumah kosong Perumahan Citayam, Depok Edo mencekik dan memukul Feby hingga perempuan itu lemas. Masih dalam kondisi emosi, Edo mengambil sebilah pisau dapur dan langsung menusuk leher Feby. Perempuan itu akhirnya tewas dengan tragis. Malang benar nasib Feby.  Buat para wanita terlebih yang cantik plus janda, hati-hati yah. Jangan mudah percaya terhadap janji-janji pria. Dan, semoga keadilan bisa ditegakan dengan pelaku dihukum yang setimpal dan kejadian ini tak berulang serta tak ada lagi pria-pria seperti Edo yang tega berbuat keji, bahkan terhadap orang yang katanya dicintainya. [caption id="attachment_310187" align="aligncenter" width="620" caption="Edo Simangundong (Foto : tempo.co)"]

13914923631930480117
13914923631930480117
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun