[caption id="attachment_312613" align="aligncenter" width="600" caption="Temuan Artefak Zaman Pra Sejarah di Purbalingga"][/caption] Sejumlah artefak yang diperkirakan berasal dari jaman pra-sejarah ditemukan di kampung halaman saya, Purbalingga. Artefak super jadul, satu era dengan Flintstone itu. ditemukan kawasan pegunungan Lumbung, Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga. Artefak yang ditemukan ada sekitar 30 buah batu dengan berbagai bentuk. Ada dolmen, altar, meja, kursi, dan phalus. Ada juga bentuk seperti Lingga dan batu bergerigi. Seperti ramai diberitakan di media masa lokal termasuk situs www.kabarebralink.com, batu purba tersebut ditemukan berada di dalam hutan yang cukup sulit dijangkau. Penemuan tersebut sebelumnya diketahui oleh perangkat desa setempat dan polisi hutan. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Disbudparpora Kab. Purbalingga bersama polisi hutan, perangkat desa, ahli arkeologi Purbalingga Suritno Hardin dan sejumlah mahasiswa Unsoed yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sirau dengan melakukan ekspedisi ke lokasi pada Sabtu (15/02/2014). Untuk mencapai lokasi penemuan masih sangat sulit karena melalui pegunungan terjal, bahkan tidak ada jalan sama sekali sehingga harus membuka rimbunan pepohonan. Dari Desa Sirau, perjalanan ditempuh selama dua jam dengan jalan kaki ke dukuh yang terdekat dengan lokasi penemuan, yaitu, Dukuh Siepring, Desa Sirau. Pedukuhan itu sudah tidak dihuni lagi akibat bencana tanah longsor beberapa tahun silam. Lokasi penemuan masih berjarak sekitar dua jam perjalanan lagi. Menyusul penemuan tersebut, Dinbudparpora telah berkoordinasi dengan Balai Arkaelogi Yogyakarta secara lisan. Dalam waktu dekat, pihak dinas akan melaporkan secara tertulis beserta foto-foto pendukung. Arkeologi Suritno Hardin mengungkapkan, batu temuan ini diyakini memiliki nilai sejarah tinggi. “Kami memperkirakan batu artefak itu merupakan jaman paleolitikum sekitar tahun 1.500 tahun sebelum masehi dan memiliki nilai sejarah tinggi,” katanya di Kabare Bralink. Dengan penemuan batu artefak tersebut semakin menunjukkan bahwa peradaban manusia jaman prasejarah ada di Purbalingga termasuk di Pegunungan Lumbung, Desa Sirau. Sebelumnya sudah dilakukan penelitian bahwa wilayah sisi Timur Gunung Slamet yang masih berada di wilayah Kabupaten Purbalingga ternyata menyimpan kekayaan peninggalan budaya megalitikum. Selama ini, warisan budaya asli nenek moyang Indonesia itu belum dikonservasi dengan baik dan optimal. Laman www.purbalinggaka.go.id menyebutkan proses identifikasi awal yang dilakukan pada tahun 1981 dan 1983 di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari ditemukan sedikitnya 18 situs jaman pra sejarah. Identifikasi dilanjutkan pada 1984 dan 1986 di wilayah Tipar Ponjen dan ditemukan lebih dari 20 situs sejenis. Hal tersebut diungkapkan Prof Dr Harry Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Selain itu, juga banyak ditemukan kebudayaan megalitikum di sepanjang aliran sungai, setidaknya ada 22 situs bengkel batu prasejarah pada beberapa daerah aliran sungai di Purbalingga seperti Sungai Laban, Sungai Tungtung Gunung dan Sungai Klawing. Dari artefak yang ditemukan, seluruhnya adalah peninggalan kebudayaan masa neolitikum. Salah satunya yang cukup menarik adalah ditemukannya gelang batu dan bermacam perhiasan purba berbahan dasar batu. Sebagian koleksinya, kini ada di museum yang berada di Sanggaluri Park, Purbalingga. Meskipun cukup mudah menemukan artefak neolitikum maupun megalitikum di Purbalingga, namun sejauh ini belum ada arkeolog yang dapat menemukan fosil hewan maupun manusia. Arkeeolog memperkirakan kesulitan itu dikarenakan sifat tanah yang asam sehingga menghancurkan fosil hewan maupun manusia yang ada di daerah itu. Dengan penemuan ini, semoga Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan pihak yang berwenang dapat menjaga peninggalan budaya pra sejarah yang berharga itu. Penemuan tersebut juga semakin membuktikan bahwa bumi nusantara ini kaya dan sudah ada perdaban yang cukup maju sejak dulu kala. Jadi, Purbalingga tak cuma ada sejarah Jenderal Soedirman dan Usman Janatin yang membanggakan. Peninggalan pra sejarahnya juga membanggakan dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang menarik, juga mendidik. Keterangan : Foto adalah hasil jepretan tim Dinbudparpora Kab. Purbalingga di situs www.kabarebralink.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H