Di zaman sekarang, definisi kebahagian terasa sangat sempit. hal ini dipengaruhi oleh opini masyarakat yang dimana mereka meletakkan standar kebahagian ditentukan dari seberapa banyak penghasilan dan seberapa suksesnya kita. sudut pandang masyarakat mengenai kesuksesan menpengaruhi pola pikir dan tindakan yang selalu ingin berlomba-lomba, bahkan rela melakukan apapun demi meraih atau mencapai kesuksesan yang bersifat duniawi.
Tidak bisa dipungkiri, semua pasti ingin sukses, sebab kesuksesan itu akan menbuat citra kita lebih dipandang baik oleh masyarakat. kenyataannya, jangankan dalam lingkup masyarakat, dalam lingkup keluarga saja, anak yang lebih sukses dari anak yang lain lebih dianggap keberadaannya, dengan kata lain, jika kita lebih sukses dari oranglain, Â maka kita akan lebih dihargai dan tidak dipandang sebelah mata.
Standar yang telah melekat dalam lingkup masyarakat, memiku banyak persaingan, bukan hanya antar kaum pria saja, tapi kaum wanita juga semakin ganas menunjukkan kemampuan mereka. tak tanggung-tanggung kini kaum wanita rela bersaing dengan kaum pria hanya untuk menunjukkan bahwa wanita bisa setara atau bahkan lebih hebat dari kaum pria. alasan lain kaum wanita melakukan itu karena mereka tidak ingin ditindas oleh kaum pria. apalagi berkaitan tentang pernikahan, mereka menganggap pekerjaan rumah adalah bentuk penindasan. padahal tanpa mereka sadari tindakannya itu malah merupakan ketidakadilan terhadap diri sendiri. karena melakukan sesuatu yang bertentangan dengan fitrah mereka.
Salah satu buku yang pernah saya baca karya felix y.siauw dimana dalam buku itu tertulis "kecantikan, kekayaan, ketenaran adalah definisi sukses yang ada dibenak wanita saat ini, serta menjadi hal yang diimpi-impikan oleh setiap wanita" itu memang benar, bagaimana tidak? diacara televisi maupun sosial media, semua tayangan didunia maya mendoktrin mindset kita untuk sepakat bahwa kesuksesan adalah segala hal tentang materi. tapi bukan berarti materi adalah standar dari kebahagian. karena faktanya, diluar sana banyak orang yang menpunyai harta yang berlimpah, ketenaran bahkan kekuasaan malah memiliki kehidupan yang jauh dari kata bahagia.
Dari keseluruhan gagasan ini, tidak bisa dipungkiri bahwa akan sangat sulit mengubah opini masyarakat yang sudah terlanjur dicekoki oleh serangan pemikiran budaya-budaya barat. oleh sebab itu pentingnya ilmu yang bermanfaat bagi setiap orang untuk keberlangsungan hidup. menginginkan kebahagian duniawi tidak salah, yang salah jika kita mengorbankan kehidupan di akhirat kelak, hanya untuk kesenangan yang tak berarti. sebagaimana firman Allah. yang artinya " ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan... "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H