Mohon tunggu...
ignatiusfaviandirgantara
ignatiusfaviandirgantara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ketua kelas

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayahku Pahlawanku

23 November 2024   14:56 Diperbarui: 23 November 2024   15:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ayahku adalah pri yang baik dan kuat. Dia selalu berkerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ayah tak pernah menyerah menghadapi semua tantangan di dalam hidupnya. Itu semua ia lakukan agar saya dan saudara saya tidak merasakan apa yang di rasakan ayah saat ketika ayah kecil.

Pada tanggal 25 juni 2023 saya iseng bertanya kepada ayah mengenai kehidupan ayah ketika ayah kecil. Kemudian ayah mulai bercerita mengenai dirinya ketika masih kecil dan ternyata hidup ayah ketika kecil tidak seenak saya sekarang. Karena dahulu ayah ketika ingin ke sekolah menggunakan sepada yang dimana sekolahnya juga lumayan jauh dari rumahnya sedangkan saya sekarang menggunakan mobil ketika ingin bersekolah. Kemudian kakek dan nenek saya dulu perkerjaannya hanya seorang sopir angkot dan guru tk sehingga kesulitan untuk menghidupi keluarga ayah sehingga ayah pun membantunya dengan berjualan di dekat rumahnya.

Tak jarang juga ayah mendapat ejekan dari teman temannya karena teman temannya menganggap kehidupan ayah tak layak. Kemudian ayah juga pernah makan 1 telur rebus yang kemudian dibagi menjadi 3 kemudia ayah bagikan kepada saudaranya, karena pada saat itu ekonomi di keluarga ayah menurun drastis. Meskipun begitu ayah tak pernah mengeluh dengan semua yang di alaminya dan tidak pernah menyerah dalam hidupnya demi mencapai impiannya yaitu untuk menjadi seorang tentara. Akhirnya ayah pun menjadi seorang tentara yang hebat berkat semua usaha dan kerja kerasnya semasa muda dulu.

Ayahku memanglah pria yang hebat karena dengan adanya kekurangan di dalam hidupnya itu tetap tidak mematahkan semangat di dala diri ayah. Setelah mendengar cerita tersebut saya merasa sedih karena tak jarang saya bermalas-malasan dalam melakukan sebuah hal. Sejak saat itu saya selalu mensyukuri apa yang saya miliki sekarang karena saya yakin apa yang saya rasakan sekarang ini belum tentu orang di luar sana bisa merasakannya. Ayahku adalah pahlawanku karena sudah menginspirasi ku bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil jika kita selalu tekun dan berkerja keras dalam melakukan suatu hal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun