Mohon tunggu...
Bryan Chai
Bryan Chai Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Founder of Anak Desain Kanisius

Founder komunitas Anak Desain Kanisius. Artikel seputar Bola & Desain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Tak Terlupakan Selama C-Xlence 2023

26 Februari 2023   20:59 Diperbarui: 26 Februari 2023   21:31 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster C-Xlence (Dok. Instagram @kolesekanisius)

C-Xlence adalah sebuah ekshibisi pendidikan dalam bentuk presentasi hasil penelitian (Research Paper) yang telah dilakukan selama setahun oleh Kanisian kelas 9 & 12. Setelah hampir dua tahun diadakan secara virtual, presentasi C-Xlence tahun ini pada akhirnya diadakan secara offline. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai Kanisian kelas 12. Terbiasa melakukan presentasi secara virtual membuat saya harus latihan lebih sering agar mampu mempresentasikan hasil penelitian dengan baik. 

Awal Mula

Presentasi ini dapat ditonton oleh orangtua Kanisian dan masyarakat, baik secara langsung maupun via aplikasi C-Xlence. Tentunya, saya tidak mau memberikan presentasi ala kadarnya di hadapan audiens yang sudah meluangkan waktu untuk datang dan menonton presentasi kelompok saya. Apalagi, presentasi ini juga menjadi bagian dari penilaian akan Research Paper yang kelompok saya kerjakan. 15 Februari 2023 menjadi hari titik penghabisan terakhir bagi kelompok saya. 

Kelompok kami meneliti tentang efektivitas kulit apel, jeruk, dan pisang bahan dasar ekoenzim terhadap pertumbuhan tinggi tanaman timun. Hal itu berarti kelompok kami harus membawa dan menjelaskan produk (ekoenzim) yang telah kami buat sebagai bagian dari promosi agar masyarakat mempertimbangkan kembali untuk membuat ekoenzim.

Skakmat?

Pengalaman yang tidak akan saya lupakan selama dinamika C-Xlence adalah ketika saya menganggap penelitian saya sudah gagal karena hipotesis penelitian yang berbeda dengan hasil yang didapat, membuat saya sedih dan hanya bisa berharap agar pertanyaan yang ditanyakan audiens dan penguji bisa dijawab dengan baik. Hal yang paling saya takuti pun terjadi. Sesi tanya jawab dalam sesi kelompok kami tergolong sangat aktif karena banyaknya pertanyaan yang diajukan, baik dari penyanggah, guru penguji, hingga audiens. 

Disinilah kemampuan komunikasi dan kerjasama kelompok kami diuji. Kami harus saling membantu dengan kelebihan dan keterbatasan akan pemahaman dari materi masing-masing. Pertanyaan demi pertanyaan pun pada akhirnya berhasil dijawab oleh kelompok kami. Saya berpikir semua sudah berjalan dengan baik, sampai penyanggah menyampaikan ketidakpuasan atas jawaban yang kami berikan. Salah satu “celah besar” dalam penelitian kelompok kami pun berhasil dieksploitasi olehnya. 

Oh Ternyata..

Walaupun pada akhirnya kelompok kami tetap mampu menjawab sanggahan dan pertanyaan dari penyanggah, saya tetap merasa tidak puas atas jawaban yang kami sampaikan. Komentar dari guru penguji pun menunjukkan letak kesalahan terbesar yang telah saya lakukan dari pengerjaan penelitian hingga presentasi C-Xlence; kurang percaya diri. Guru penguji kami meyakinkan kami untuk tidak khawatir karena tidak ada penelitian yang gagal, melainkan ada hal yang harus diperbaiki. 

Pada akhirnya, saya belajar untuk tidak kalah mental sebelum “bertanding” dan tetap berusaha memberikan yang terbaik terlepas dari kepuasan saya terhadap hasil yang saya peroleh. Selain itu, saya juga belajar untuk tetap optimis dengan hal yang saya kerjakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun