Pembenahan Sistem Pendidikan
Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun waktu ke waktu banyak sekali pergantian di dalam sistem pendidikan. Perubahan kebijakan yang terjadi  seringkali tidak diimbangi dengan kajian mendalam mengenai efektivitas sistem yang sedang berjalan, sehingga mengakibatkan kebingungan di kalangan pendidik maupun peserta didik yang terjadi hingga saat ini.Hal ini membuat tingkat pendidikan di Indonesia mulai menurun dari waktu ke waktu. Penurunan kualitas pendidikan inilah yang akan memengaruhi generasi muda untuk kedepannya terutama saat lulus dari sekolah dan hendak untuk mencari pekerjaan.
Belum genap 4 tahun, terdapat penggantian menteri pendidikan yang membuat adanya kemungkinan penggantian sistem pendidikan yang akan berlaku di Indonesia. Selain itu, juga terdapat ketidakmerataan pendidikan di Indonesia terutama Jawa Sentris. Tidak hanya pembangunan saja yang bersifat Jawa Sentris namun pengembangan dalam aspek pendidikan juga Jawasentris. Hal tersebut juga memengaruhi sistem pendidikan di Indonesia dan membuat bobroknya pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang penting baik dalam kehidupan atau dunia pekerjaan.
Pendidikan di Indonesia bukanlah sekedar wadah untuk mencari keuntungan semata. Ketika perhatian terhadap kualitas pendidikan hanya berfokus pada angka ujian saja maka esensi dari pendidikan itu sendiri menjadi terlupakan. Pendidikan seharusnya menjadi jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan sekedar hanya untuk mengejar prestasi sesaat yang tidak mencerminkan kemampuan sesungguhnya. Padahal, setiap murid sebagai generasi penerus seharusnya diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang tanpa terhambat oleh ketidakmerataan sistem pendidikan seperti halnya di Indonesia ini.
Di negara ini, Indonesia, perbedaan kualitas pendidikan antara kota dan desa seharusnya menjadi cermin kegagalan sistem yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah yang lebih maju, sementara daerah terpencil terus tertinggal. Faktor-faktor inilah yang membuat instabilitas pendidikan indonesia dalam aspek fasilitas, karena secara tidak langsung yang berada di perkotaan akan mendapatkan fasilitas yang lebih maju dan canggih dibandingkan dengan di pedesaan/daerah terpencil. Selain itu, dana yang dialokasikan untuk pendidikan seringkali disalahgunakan bahkan dikorupsi oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Pendidikan harus memprioritaskan rakyat, bukan memperkaya sebagian pihak.
Menjadi wakil rakyat memang memerlukan proses perjuangan yang sangat panjang. Selain keterikatan yang kuat dengan partai politik, pendidikan yang kuat juga menjadi faktor utama. Sulit untuk membayangkan seorang wakil rakyat / orang penting dalam negara hanya memiliki pendidikan dasar seperti SD. Dalam hal pendidikan, seorang wakil rakyat seperti pemimpin negara dll diharuskan memiliki kemampuan baca tulis dengan baik dalam bahasa indonesia yang menjadi salah satu bahsa resmi Negara. Oleh karena itu sistem pendidikan harus dibenahi karena sekarang sedang menghadapi berbagai rintangan yang serius dalah ketimpangan antara tingkat pendidikan di kota besar dan daerah terpencil. Seperti faktanya sekarang banyak sekali siswa/i di Indonesia yang masih belum paham pelajaran dasar yang seharusnya sudah fasih sejak SD. Hal ini menjadi perhatian penting bagi semua orang karena hal ini seharusnya tidak terjadi, hal ini terjadi karena adanya penurunan kualitas pendidikan. Hal ini harus segera diperbaiki demi kualitas generasi penerus bangsa yang lebih baik
Di samping itu, kurikulum yang ada cenderung kaku dan tidak mengikuti perkembangan zaman yang berkembang dengan sangat cepat. Hal ini mengakibatkan lulusan kurang siap menghadapi dunia kerja karena berbeda dengan yang diperkirakan. Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh rendahnya kualitas guru yang berdampak pada motivasi dan kualitas pengajaran. Ironisnya, dengan biaya pendidikan yang kian meningkat hingga saat ini masih saja dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawaab terutama korupsi. Hal ini menciptakan siklus kegagalan yang akan berputar-putar dan sulit diputuskan, hingga menghasilkan banyak generasi muda Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan dengan kualitas tinggi yang menghambat kemajuan sosial dan ekonomi negara. Sistem pendidikan Indonesia jauh sekali dibandingkan dengan negara-negara maju diluar sana.
Sistem pendidikan di Indonesia sering kali dianggap bobrok atau jelek karena berbagai masalah yang sulit untuk diselesaikan. Salah satu masalah yang paling mencolok adalah kualitas pengajaran yang tidak merata, terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan fasilitas dasar, seperti gedung yang layak, buku pelajaran, dan teknologi pendukung. Selain itu, kualitas guru juga menjadi sorotan, dengan banyaknya tenaga pengajar yang kurang kompeten akibat sistem rekrutmen yang tidak selalu berdasarkan kemampuan atau prestasi, melainkan koneksi dan birokrasi.
Kurikulum yang sering berubah tanpa arah yang jelas juga memperburuk situasi, di mana siswa harus mengikuti sistem yang belum tentu relevan dengan kebutuhan dunia modern. Bahkan, banyak laporan mengenai praktik korupsi dalam alokasi dana pendidikan, yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas sekolah, tetapi malah disalahgunakan. Semua faktor ini menciptakan kondisi di mana pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar setiap anak justru menjadi barang mewah yang sulit dijangkau bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sehingga dengan adanya pembenahan dan perbaikan dalam sistem pendidikan Indonesia demi menjamin mutu dan kualitas individu sebagai generasi penerus bangsa menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H