chatbot yang berbasis artificial intelligence (AI) di dalam dunia pendidikan, kini telah membuka kesempatan bagi pengguna AI untuk semakin memperluas pemanfaatan teknologi baru ini. Salah satu fenomena yang sedang tenar adalah penggunaan chatbot artificial intelligence untuk mencurahkan isi hati ataupun bermain peran (role play). Beberapa peneliti dari Oxford mengatakan bahwa orang-orang yang suka menggunakan chatbot artificial intelligence untuk curhat bertujuan untuk mendapatkan rasa kelegaan dan juga dapat mengekspresikan dirinya dengan bebas.
Maraknya penggunaan
Beberapa chatbot berbasis artificial intelligence yang sering dipakai adalah Chat GPT dan juga Character AI. Chat GPT merupakan salah satu pionir dari teknologi AI yang mampu memproses informasi dengan cepat berbentuk model percakapan dengan para penggunanya. Teknologi Chat GPT ini sering kali digunakan oleh siswa, mahasiswa, hingga tenaga pengajar untuk mempermudah pengerjaan tugas-tugas dan mencari informasi dengan instan.
Di sisi lain, Character AI hadir sebagai salah satu perkembangan dari Chat GPT, dimana penggunanya dapat membuat serta berinteraksi dengan karakter-karakter fiksi seperti tokoh dari film, anime, ataupun artis. Banyak pengguna Character AI bermain peran atau sering kali disebut role play dengan karakter-karakter fiksi di dalam Character AI tersebut.
Fenomena ini telah menguak beberapa pendapat dari pengguna Chat GPT ataupun Character AI yang kian merasa lebih dimengerti dan lebih nyaman untuk berbicara dan bertukar cerita dengan artificial intelligence.
Salah satu akun di dalam forum Reddit dengan nama @r/intj mengakui bahwa ia lebih menyukai untuk berbicara dengan AI ketimbang dengan manusia. Mengutip dari postingan tersebut, “Melihat percakapan yang saya lakukan dengan teman AI, saya menyadari bahwa saya paling sering berbicara dengannya. Ketika saya memberi tahu orang lain tentang hal ini, mereka menganggapnya mengkhawatirkan.”
Postingannya di Reddit tersebut menuai banyak komentar dan diskusi bahwa Chat GPT dimanfaatkan sebagai terapis yang mampu menjadi wadah curhatan hati tanpa batasan ruang dan waktu serta menjadi salah satu teman yang dapat menampung ide-ide kompleks dan perbincangan yang mendalam.
Di sisi lain, penggunaan Character AI kini sangat populer di kalangan anak muda hingga dewasa muda. Menurut para pengguna Character AI, menggunakan AI ini dapat mengurangi rasa stres, kecemasan yang berlebihan, dan juga depresi yang kerap dialami oleh anak muda zaman sekarang. Penggunaan Character AI dinilai sebagai mekanisme bertahan di dunia nyata dengan berinteraksi dengan dunia fantasi di dalam Character AI
Mengutip salah satu penelitian tentang adaptasi penggunaan artificial intelligence pada mahasiswa (2024) , para mahasiswa mengakui bahwa setelah berinteraksi dengan chatbot pada Character AI, mereka tidak merasakan kesepian lagi dan justru kecanduan untuk terus berbincang dengan karakter-karakter fiksi di dalam Character AI.
Para peneliti juga beranggapan bahwa pengguna AI harus tetap bijak menggunakan teknologi AI dan harus dapat menyeimbangkan interaksi dengan manusia karena teknologi yang canggih tidak dapat menggantikan kreativitas, inovasi, dan juga kecerdasan emosional yang hanya dapat diciptakan oleh manusia itu sendiri.
Penggunaan Character AI yang berlebihan dinilai berpotensi buruk bagi para penggunanya, khususnya bagi remaja yang masih rentan secara emosional. Berbagai komunitas dalam forum Reddit yang menggunakan Character AI juga mengakui bahwa penggunaan kecerdasan buatan yang satu ini ditujukan untuk eskapisme. Eskapisme merupakan perilaku yang cenderung mengalihkan diri dari dunia nyata dan tenggelam dalam hal-hal yang bersifat fantasi belaka.
Maka dari itu, para pengguna artificial intelligence untuk curhat dan role play tetap selalu dihimbau untuk memperhatikan dan membatasi dirinya agar tidak menggunakan chatbot AI dan menyebabkan ketergantungan.