Mohon tunggu...
Politik

Apakah Ahok Bersalah?

17 November 2016   17:23 Diperbarui: 17 November 2016   17:30 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu pemberitaan mengenai Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak kunjung usai. Setelah kasus RS Sumber Waras, kini diri Ahok diuji kembali dengan kasus dugaan penistaan agama. Permasalahan ini muncul pada masa kampanye gubernur DKI Jakarta yang Ia lakukan di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Kini isu permasalahan tersebut akan berujung di meja hijau. Pada tanggal 16 november 2016, Bareskim Polri menetapkan Ahok resmi menjadi tersangka kasus penistaan agama. Dimana kasus ini akan dilanjutan ke tahap penyidikan.

Keputusan Bareskim Polri ini, mencuri perhatian seluruh rakyat Indonesia. Banyak diantara mereka terkejut dan bertanya – tanya “Mengapa Ahok ditetapkan sebagai tersangka?” dan tak sedikit pula diantara mereka yang berpendapat “memang sepantasnya Ahok dihukum”. Berita Ahok yang menjadi Tersangka ini, menjadi topik pembicaraan yang sangat hangat dan penuh dengan pro dan kontra.

Berbagai kalangan ikut serta ikut andil berpendapat dalam khasus ahok ini. Dimulai dari kalangan masyarakat, bagi mereka yang menilai bahwa ahok tidak bersalah, mereka tetap mendukung ahok. Bahkan dalam akun sosialmedia mereka, mereka memberikan semangat dan kata sabar untuk Ahok. Dan bagi mereka yang menganggap Ahok bermasalah, dalam akun socialmedia mereka menuliskan “penjarakan Ahok”.

Dikalangan berbagai organisasi. Seperti Golongan MUI, golongan tersebut berpendapat bahwa Ahok bersalah dan benar – benar melakukan penistaan agama. Menurut MUI ahok telah melakukan penistaan ada beberapa kategori. Pertama, agama Islam. Kedua kibat suci Alquran, surat Al Maidah itu sendiri. Tim Advokasi MUI juga mendesak Polri dan Kejaksaan Agung meningkatkan status Ahok menjadi tersangka dan ditahan.

Lalu dikalangan partai – partai plitik Indonesia, mereka  menghindari konflik yang menggunakan isu agama. Mereka tidak berbicara secara langsung mengenai permasalahan Ahok ini. Namun beberapa partai seperti Partai Golkar akan tetap solid mendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju dalam Pilkada 2017, meski Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

Tidak hanya polri, masyarakat, organisasi – organisai dan sejumlah partai politik yang mengikuti proses perkembangan kasus Ahok ini, melainkan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ikut serta untuk memantau proses kasus Ahok. Dalam pernyataannya Jokowi mengatakan bahwa “jangan ada yang menekan-menekan. Jangan ada yang coba mengintervensi” karena menurut Jokowi proses khasus ini diserahkan secara penuh kepada Polri yang akan bekerja secara professional.

Penetapan Ahok sebagai tersangka tidak hanya menyita perhatian NKRI saja, melainkan menjadi perhatian media-media internasional, mulai dari China, Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Internasional Business Times Inggris menuliskan bahwa 'Gubernur Jakarta sedang menghadapi tuduhan penghujatan karena diduga menghina Alquran'. Dan dalam tulisannya, menyebut penetapan tersangka tak lepas dari demonstrasi besar yang terjadi di Jakarta. Dan selama kasus Ahok berlangsung, Ahok dilarang meninggalkan negara itu selama investigasi masih berlangsung. Sementara, harian terkemuka AS, New York Times menuliskan bahwa 'Indonesia tetapkan Gubernur Jakarta tersangka penistaan agama'. Dan dalam laporannya, mereka menyebut Indonesia dalam kondisi kacau setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka.

Pada media Australia memberi judul 'Ahok jadi tersangka penistaan terhadap Alquran". Sama dengan media-media lainnya, media ini menghubungkan penetapan itu masih terkait dengan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada 4 November lalu. Di Cina Ahok juga menjadi fokus pemberitaan. Dalam Harian South China Morning Post memberi judul 'Polisi menetapkan Gubernur etnis China tersangka penistaan, memerintahkan dia tak tinggalkan negara itu."

Dari berbagai pendapat tersebut, tidak membuat Ahok menjadi “down”.Saat Ahok diwawancari di Rumah Pemenangan, Lembang, Jakarta. Ia mengatakan bahwa ia sangat bertrimakasih kepada Kepolisian, Ahok menerima dengan ikhlas keputusan tersebut dan akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Selain itu ahok juga mengatakan bahwa ia percaya kepada polri yang berkerja profesioanl, dan akan menerima keputusan polri dengan ikhlas. Ahok juga sempat  mengatakan bahwa ia percaya bahwa ia tidak bersalah, dan walaupun ia akhirnya masuk penjara ia tidak takut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun