Sulastri pun membunuh semua orang di sana untungnya Sri selamat. Namun, Sri tidak menemukan Tilamuta dimanapun. Maka dengan berat hati, Sri merantau ke Jakarta. Cerita Nur'aini berakhir dengan pemberian kotak berisi surat-surat antara dirinya dengan Sri kepada Zaman. Zaman kemudian pergi ke Jakarta dan ternyata Sri memiliki sebuah pabrik sabun bermerek "Rahayu"yang kini diurus oleh Cathrine.Â
Melalui buku Sri dan cerita dari Cathrine, Zaman berangkat lagi menuju London. Disana ia bertemu dengan Lucy seorang sopir bis. Lucy adalah teman Sri, sesama sopir bis. Ia menceritakan kehidupan Sri selama di London hingga akhirnya menikah dengan Hakan. Namun Sri menghilang begitu saja ketika Hakan meninggal dunia.
Setelah dari London, Hakan kembali lagi ke panti jompo di Paris karena di dalam buku itu, Panti adalah tempat terakhir yang ditinggali Sri. Hasilnya nihil.Â
Zaman tidak menemukan apapun. Zaman membaca kembali surat-surat Sri dan Nur'aini. Ia tertegun ketika melihat tanggal terakhir keduanya bertukar surat.Â
Hari itu adalah hari penulisan surat wasiat. Dengan cepat ia menghubungi Nur'aini untuk menanyakan surat itu. Nur'aini tak tau pasti mengenai surat itu.Â
Namun, ia memberi tahu Zaman bahwa masih ada satu tempat di kotak pemberiannya yang belum dibuka, yaitu di bawah kotak. Zaman membukanya dan menemukan surat wasiat milik Sri Ningsih.Â
Di dalamnya tertera ahli waris hartanya yaitu sepertiga harta untuk Ode, untuk Luci 380 milyar Rupiah dan sisanya untuk orang-orang yang membantu Sri selama hidup serta Panti jompo dan Madrasah Kiai Ma'sum. Nama Tilamuta tidak dicantumkan karena Sri menganggap Tilamuta telah meninggal.Â
Namun di dalam novel ini dijelaskan bahwa Tilamuta berhasil diselamatkan dari insiden pembunuhan di Madrasah. Tetapi keduanya tidak pernah bertemu lagi setelah itu.
Kelebihan dari buku ini adalah bahasanya yang ringan dan cukup mudah dipahami. Banyak amanat dan pesan yang dapat diambil. Dapat dibaca oleh semua kalangan dan karena novel ini menceritakan tentang kehidupan sosial maka pembaca menjadi lebih masuk dalam cerita dan ikut merasakan apa yang ditulis oleh pengarang.Â
Kelemahannya yaitu beberapa bagian kalimat menggunakan kata-kata kiasan yang kurang mudah dipahami.Novel "Tentang Kamu" bertema perjuangan kehidupan dari masa lalu yang gelap menuju masa depan yang cerah. Latar tempat yang digunakan adalah Panti jompo, Pulau Bungin, Madrasah, Jakarta dan London.Â