Halo teman-teman Kompasiana!
Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan korupsi. Kata ini sering sekali muncul di kehidupan kita. Rasanya marah, kesal, sekaligus tidak habis pikir ketika membaca atau mendengar tentang kasus korupsi. Tapi taukah teman-teman sebenarnya mengapa korupsi bisa dengan mudah berkembang biak dan tak terputuskan rantainya? Atau sebenarnya apa yang ada dipikiran para koruptor sehingga mereka bisa melakukan tindak korupsi? Yuk, kita cari tahu bersama!
Teman-teman, korupsi adalah tindakan yang sangat tidak baik. Ini karena kita mengambil hal milik orang lain. Kita mengambil sesuatu dari mereka tanpa diketauhi, apa yang seharusnya berada ditangan mereka ternyata ada dikantong kita.
Hal ini biasanya dipicu dari gaya hidup konsumtif. Merasa haus akan perkembangan zaman dan trend terbaru, tidak puas akan apa yang dimiliki sekarang, dan kurangnya rasa bersyukur.
Yuk simak penjelasan mengenai penyebab korupsi dari sudut pandang gaya hidup!
- Gaya hidup konsumtif
Gaya hidup yang konsumtif bisa menjadi salah satu pemacu seseorang melakukan tidak korupsi. Akibat tingginya gaya hidup membuat orang menjadi merasa bahwa apa yang dimilikinya sekarang tidak cukup sehingga perlu tambahan. Kemudian orang itu akan berusaha mendapatkan uang tersebut dengan cara yang tidak baik yaitu dengan korupsi, mengambil hal milik orang lain kemudian digunakan untuk mencukupi gaya hidupnya yang tinggi itu.
- Tidak mau ketinggalan trend terbaruÂ
Update akan berita dan perkembangan zaman memanglah baik, namun harus dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan rasa keinginan untuk mengikuti trend tersebut. Hal ini disebabkan akibat tingginya rasa gengsi yang membuat seseorang tidak mau terlihat ketinggalan zaman, sehingga akan terus menerus mengikuti trend terbaru setiap saat sehingga tidak memperhatikan isi kantong.Â
Sama dengan point pertama, hal ini juga menyebabkan seseorang melakukan tindak korupsi akibat tidak mau terlihat jadul dan kuno.
- Kurangnya rasa bersyukur
Dua point tadi disebabkan oleh faktor yang paling penting, yaitu kurangnya rasa bersyukur. Kalau manusia memiliki rasa bersyukur pasti ia tidak akan melakukan korupsi karena merasa apa yang sudah dimilikinya lebih dari cukup sehingga tidak akan melakukan korupsi yang merugikan banyak orang.
Lalu hal apa yang harus kita lakukan untuk menghindari beberapa faktor tersebut?
Kita dapat melakukan pola hidup sederhana. Hal ini dapat dimulai dari diri sendiri seperti
- Menghemat pengeluaran uang dengan tidak membeli barang-barang yang tidak penting
- Memilah trend yang akan diikuti sesuai dengan kondisi keuangan
- Memilih lingkup pertemanan yang juga memiliki gaya hidup sederhana
- Menjauhi lingkup pertemanan yang bersifat konsumtif
- Kurangi rasa gengsi dan tumbuhkan rasa percaya diri
- Dan yang paling penting, bersyukur akan apa yang kita dapatkan dan diberi  oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.