Mohon tunggu...
Ignasia Dyah M P
Ignasia Dyah M P Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor of Communication Science

Seorang Copywriter yang senang menulis berbagai macam topik dengan berbagai gaya bahasa

Selanjutnya

Tutup

Film

Cerminan Budaya Indonesia dalam "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak"

19 Oktober 2020   16:31 Diperbarui: 19 Oktober 2020   18:24 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wide Angle, Pulau Sumba (Sumber: hipwee.com)

Budaya kolektivis merupakan suatu budaya yang mengedepankan sebuah kehidupan di mana manusia terikat oleh suatu kelompok. Indonesia sendiri menganut budaya kolektivis di mana manusia sangat peduli dengan peristiwa yang dialami oleh kelompoknya.

Hal itu tergambarkan dengan jelas di film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.

Teman Marlina Membantu Marlina (Sumber: tangkapan Layar Pribadi)
Teman Marlina Membantu Marlina (Sumber: tangkapan Layar Pribadi)

Teman Marlina melihat Marlina sedang berada dalam masalah, merasa Marlina dalam masalah temannya datang membawa senjata untuk memenggal kepala penjahat tersebut. Terlihat dengan sangat jelas bagaimana budaya kolektivis digambarkan dalam film tersebut.

Orang-orang kolektivis hidup bersama-sama, menyelesaikan masalah bersama-sama, dan bertahan hidup bersama. Mereka saling bergantung satu sama lain. Begitupun Marlina, walaupun Marlina adalah sosok yang tangguh tapi di satu sisi Marlina juga memmerlukan bantuan temannya untuk mengatasi masalah. Begitu pula dengan temannya, teman Marlina memerlukan bantuan Marlina untuk bersalin.

Ketergantungan inilah yang menggambarkan budaya kolektivis dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.

Film ini sudah tayang di tahun 2017, banyak sekali pelajaran mengenai kebudayaan yang bisa kita petik dari film ini, seperti kebudayaan sosial, kebudayaan Sumba, da masih banyak lagi. Daripada penasaran yuk tonton film buatan Indonesia ini.

Daftar Pustaka

Djamaris, Edwar. 1993. Sastra Daerah di Sumatra; Analisis Tema, Amnat, dan Nilai Budaya. Jakarta: Depdikbud.

Fokkema, D.W. 2006. Teori Sastra (Abad ke20). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun