Mohon tunggu...
ignacio himawan
ignacio himawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - ilmu terapan untuk keseharian

Sekedar berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Meninjau Lagi Kisah Pohon Apel Isaac Newton dari Lokasi Aslinya

2 Januari 2017   09:01 Diperbarui: 2 Januari 2017   15:07 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Apel yang terleatak di sebelah utara pintu masuk Trinity College di Cambridge. Jendela dibelakang pohon tersebut adalah ruang kerja dan tempat tinggal Issac Newton sewaktu menjadi Fellow di kolese tersebut

Ada yang ingat akan Sir Isaac Newton? Selain tiga hukum gerak yang harus dipelajari waktu SMP dan SMA, beliau juga terkenal sebagai ilmuwan yang pernah kejatuhan apel sehingga mendapatkan inspirasi untuk merumuskan hukum gravitasi. Anak saya adalah penggemar buku seri "Horrible History" yang sampulnya saya ambil di sini yang menggambarkan karakteristik Sir Isaac Newton.

SUmber gambar: Amazon.in
SUmber gambar: Amazon.in
 Sir Isaac Newton lahir pada tanggal 25 Desember 1642 (sistem penanggalan Julian dipakai di Inggris saat itu) atau 4 Januari 1643 (bila dihitung berdasarkan kalender Gregorian yang juga dipakai sebagai sistem penanggalan internasional saat ini). Karena saat ini berdekatan dengan tanggal tersebut, rasanya cukup tepat untuk mengingat bapak yang satu ini, atau tepatnya kisah pohon apel dan gravitasinya. Hukum gravitasi inilah yang menjadi penggerak utama misi Apollo ke bulan dan perjalanan antar planet seperti misi ke Mars, Jupiter dan Voyager yang baru-baru ini meninggalkan tata surya. Tapi apakah Isaac Newton sungguh pernah kejatuhan buah dari pohon apel?

Beberapa tahun lalu seorang teman yang merupakan Fellow di St John's College pernah mengajak saya dan keluarga berkunjung ke Cambridge. Di zaman Romawi, kota tersebut hanyalah merupakan perkampungan di tepi Sungai Cam. Namanya diambil dari jembatan yang menghubungkan rumah-ruman di kedua sisi sungai: Bridges on The River Cam -- Cambridge. Di abad ke 16 kota ini berkembang menjadi pusat pendidikan yang menyaingi Oxford.

Yang saat ini dikenal sebagai Universitas Cambridge sebenarnya terdiri dari sekumpulan kolese yang mempunyai tim pengajar sendiri-sendiri, namun secara administrasi dikelola oleh satu unit universitas dengan kuliah umum yang dihadiri oleh siswa dari seluruh kolese yang mempelajari bidang yang sama. 

Dari semua kolese yang ada, yang paling besar adalah Trinity College yang diapit oleh Gonville and Caius College dan King's College di sebelah selatan (terkenal dengan gereja tua dan kelompok koornya -- keduanya menjadi ikon turis utama untuk poster wisata ke Cambridge) dan St John's College di sebelah utara (terkenal dengan menara tertingginya di Cambridge, tetapi hanya dapat dimasuki oleh seorang fellow dan tamunya). Kalau dilihat dari jalan utama, King's College terletak di paling kiri, kemudian diikuti oleh Gonville and Caius College, kemudian Trinity College dan akhirnya St John's College. Dalam sistem Cambridge, fellow (di Inggris juga disebut sebagai don universitas) adalah posisi yang penting secara tradisional dalam melakukan kegiatan riset dan mengajar. 

Di jaman dahulu, fellow praktis memiliki posisi setara dengan dosen, walaupun saat ini terdapat perbedaan karena dosen adalah tenaga pengajar universitas. Newton adalah seorang fellow di Trinity, oleh karena seperti fellow lainnya itu beliau memiliki ruang khusus tempat dia tinggal dan bekerja selama berada di Cambridge. Ruang ini lebih besar daripada ruang mahasiswa. Ruang kamar Newton terletak persis di sebelah utara (kanan jika dilihat dari jalan utama) pintu masuk utama ke Trinity College.

Pohon Apel yang terleatak di sebelah utara pintu masuk Trinity College di Cambridge. Jendela dibelakang pohon tersebut adalah ruang kerja dan tempat tinggal Issac Newton sewaktu menjadi Fellow di kolese tersebut
Pohon Apel yang terleatak di sebelah utara pintu masuk Trinity College di Cambridge. Jendela dibelakang pohon tersebut adalah ruang kerja dan tempat tinggal Issac Newton sewaktu menjadi Fellow di kolese tersebut
Artinya, di antara pintu masuk utama Trinity College dan pintu utama St John's College. Jendela kamar tersebut menghadap langsung ke sebuah pohon apel. Oh ya Trinity College Library juga terkenal karena hal lain, yaitu tempat di mana manuskrip asli Winnie the Pooh karya A. A. Milne disimpan. (Winnie the Pooh bukan karya asli Walt Disney, lho.)

Jadi memang pohon apel itu ada? Kalau begitu Isaac Newton memang kejatuhan apel waktu di Cambridge? Hmmm, pohon tersebut sebenarnya terlalu kecil untuk hidup di abad ke-17. Lantas, ini cuman pohon sembarangan dong? Tidak juga. Pohon tersebut adalah hasil cangkokan dari pohon apel tua yang berada di Woolsthorpe Manor di pedalaman Lincolnshire.

Woolsthorpe Manor, rumah keluerga Issac Newton dilihat dari kebun Apel. Jendela lanati atas di sebelah kiri (tertutup pohon apel) dipercaya sebagai ruang kelahiran Newton. Jendela lantai atas sebelah kanan dipercaya sebagai ruang kerjanya sewaktu mengungsi dari Cambridge.
Woolsthorpe Manor, rumah keluerga Issac Newton dilihat dari kebun Apel. Jendela lanati atas di sebelah kiri (tertutup pohon apel) dipercaya sebagai ruang kelahiran Newton. Jendela lantai atas sebelah kanan dipercaya sebagai ruang kerjanya sewaktu mengungsi dari Cambridge.
Beberapa tahun lalu sewaktu saya mencari obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi untuk menjamu teman serumah semasa kuliah yang datang berkunjung dari Brunei, secara tidak sengaja kami menemukan Woolsthorpe Manor di peta. Kompleks ini terletak di tepi jalan A1 yang menghubungkan London dan Edinburgh di Skotlandia, tepatnya di sebelah utara Grantham di Lincolnshire, kira-kira 90 menit perjalanan dengan mobil dari Cambridge. Inilah rumah keluarga Isaac Newton.

Saat ini Woolsthorpe Manor dikelola oleh yayasan nirlaba the National Trust yang bertugas menjaga bangunan bersejarah di Inggris. Kompleks ini menjadi museum Isaac Newton di mana lumbung-lumbungnya sudah diubah menjadi tempat kegiatan interaktif agar anak-anak dapat memahami karya ilmu pengetahuan Newton, yang mencakup hukum gerak, gravitasi, hingga berbagai macam prisma untuk membelah sinar putih menjadi warna pelangi dan teleskop pantul yang prinsip kerjanya dipakai di teleskop-teleskop utama dunia, termasuk Hubble dan Keppler yang berada di ruang angkasa.

Rumah utama Woolsthorpe Manor adalah tempat di mana Newton dilahirkan sebagai bayi prematur di pertengahan abad ke-17. Di lantai bawah terdapat ruang duduk dan dapur yang menggambarkan suasana abad ke 17, lengkap dengan burung yang sedang dikeringkan untuk dimasak dan tong-tong bir. Proses fermentasi dan distilasi membuat bir sebagai cairan untuk minum yang jauh lebih sehat daripada air yang mengandung banyak bibit penyakit. 

Oleh karena itu sejak masa kanak-kanak Newton pun banyak meminum bir, mungkin malah tidak pernah meminum air. Di dapur dan sepen di sekitarnya terdapat tempat pembaringan para pelayan dan tukang masak di rumah tersebut. Di ruang atas, terdapat kamar tidur utama yang menunjukan suasana abad ke-17, ruang ini dipercaya sebagai tempat kelahiran Newton karena catatan di kantor sipil di Grantham cuma meyebutkan bahwa bayi Newton dilahirkan di rumah tersebut dan ruang inilah yang dipakai oleh pemilik pertanian sebagai ruang tidur.

Di ujung lain lain atas rumah utama terdapat ruang lebih kecil yang dipercaya sebagai ruang kerja Newton. Sebenarnya semenjak dewasa Newton hanya pulang ke Woolsthorpe sekali saja dimana dia tinggal selama beberapa tahun karena wabah penyakit mematikan yang berjangkit di Cambridge. Di ruang ini terdapat buku yang mengutip percakapan dengan Newton.

Di situ tertulis kalau Newton banyak mengamati kebun apel yang terletak di depan rumah dari ruang kerjanya yang memberi inspirasi tentang gravitasi. Semenjak masih di Cambridge, Newton tertarik akan pergerakan planet yang menjadi motivasi utama ilmu pengetahuan sejak zaman Yunani Kuno hingga Galileo Galilei dan Johannes Keppler. Newton merumuskan ketiga hukum geraknya dan kalkulus dalam rangka memecahkan persoalan pergerakan planet. Gravitasi adalah kunci utama yang memberikan gaya untuk sistem pergerakan tersebut.

Pohon Apel Newton
Pohon Apel Newton
Newton tidak pernah bercerita kalau ia pernah kejatuhan buah apel. Rasanya ini hanyalah sebuah mitos, tapi mungkin juga memang pernah terjadi namun agak memalukan untuk diceritakan kembali.... (Isaac Newton adalah seorang dengan harga diri tinggi yang tidak segan-segan bermusuhan dengan ilmuwan lain. Hingga akhir hayatnya ia bermusuhan dengan Leibniz karena kalkulus. Di masa tuanya Newton sebagai pemimpin the Royal Mint yang bertanggung jawab untuk menerbitkan uang emas, ia tidak segan-segan menghukum mati mereka yang dipercaya mencoba memalsukan uang). Tetapi Newton memang menyebutkan kalau ia sering memerhatikan buah apel yang jatuh dari pohon yang ada di kebun apel. Ia tidak pernah menyebutkan secara spesifik pohon yang mana. Namun kalau melihat ke arah kebun apel dari jendela kecil yang ada di ruang kerjanya, hanya ada satu pohon apel yang tampak dengan jelas. 

Pohon inilah yang dianggap memberi inspirasi hukum gravitasi. Sayangnya pohon ini sudah tidak lagi berdiri tegak. Pohon tersebut hanya tumbuh setinggi sekitar 50 cm dari tanah sebelum membengkok dan sisanya tumbuh nyaris mendatar dengan tanah. Kalau tidak salah di abad ke 19 terjadi badai besar yang menumbangkan pohon tersebut sehingga akarnya nyaris terangkat dari tanah. Untungnya pohon tersebut ditemukan masih dalam keadaan hidup setelah badai reda, namun batangnya sendiri nyaris putus.

Pohon ini kemudian ditanam kembali sehingga hasilnya adalah pohon bengkok yang saat ini dapat dilihat di kebun apel di Woolsthorpe Manor. Ini adalah satu-satunya pohon yang batangnya nyaris tumbuh mendatar di kebun tersebut. Dahan dari pohon inilah yang dicangkok untuk kemudian ditanam di halaman depan Trinity College di Cambridge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun