Mohon tunggu...
ignacio himawan
ignacio himawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - ilmu terapan untuk keseharian

Sekedar berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Meninjau Lagi Kisah Pohon Apel Isaac Newton dari Lokasi Aslinya

2 Januari 2017   09:01 Diperbarui: 2 Januari 2017   15:07 2523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di situ tertulis kalau Newton banyak mengamati kebun apel yang terletak di depan rumah dari ruang kerjanya yang memberi inspirasi tentang gravitasi. Semenjak masih di Cambridge, Newton tertarik akan pergerakan planet yang menjadi motivasi utama ilmu pengetahuan sejak zaman Yunani Kuno hingga Galileo Galilei dan Johannes Keppler. Newton merumuskan ketiga hukum geraknya dan kalkulus dalam rangka memecahkan persoalan pergerakan planet. Gravitasi adalah kunci utama yang memberikan gaya untuk sistem pergerakan tersebut.

Pohon Apel Newton
Pohon Apel Newton
Newton tidak pernah bercerita kalau ia pernah kejatuhan buah apel. Rasanya ini hanyalah sebuah mitos, tapi mungkin juga memang pernah terjadi namun agak memalukan untuk diceritakan kembali.... (Isaac Newton adalah seorang dengan harga diri tinggi yang tidak segan-segan bermusuhan dengan ilmuwan lain. Hingga akhir hayatnya ia bermusuhan dengan Leibniz karena kalkulus. Di masa tuanya Newton sebagai pemimpin the Royal Mint yang bertanggung jawab untuk menerbitkan uang emas, ia tidak segan-segan menghukum mati mereka yang dipercaya mencoba memalsukan uang). Tetapi Newton memang menyebutkan kalau ia sering memerhatikan buah apel yang jatuh dari pohon yang ada di kebun apel. Ia tidak pernah menyebutkan secara spesifik pohon yang mana. Namun kalau melihat ke arah kebun apel dari jendela kecil yang ada di ruang kerjanya, hanya ada satu pohon apel yang tampak dengan jelas. 

Pohon inilah yang dianggap memberi inspirasi hukum gravitasi. Sayangnya pohon ini sudah tidak lagi berdiri tegak. Pohon tersebut hanya tumbuh setinggi sekitar 50 cm dari tanah sebelum membengkok dan sisanya tumbuh nyaris mendatar dengan tanah. Kalau tidak salah di abad ke 19 terjadi badai besar yang menumbangkan pohon tersebut sehingga akarnya nyaris terangkat dari tanah. Untungnya pohon tersebut ditemukan masih dalam keadaan hidup setelah badai reda, namun batangnya sendiri nyaris putus.

Pohon ini kemudian ditanam kembali sehingga hasilnya adalah pohon bengkok yang saat ini dapat dilihat di kebun apel di Woolsthorpe Manor. Ini adalah satu-satunya pohon yang batangnya nyaris tumbuh mendatar di kebun tersebut. Dahan dari pohon inilah yang dicangkok untuk kemudian ditanam di halaman depan Trinity College di Cambridge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun