Mohon tunggu...
Ignacia Putri
Ignacia Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

No Body Perfect*Female* Educational Psychology Guidance and Counseling* At Sanata Dharma University Yogyakarta*Twitter @Ignacia_putri * FB: Benedicta Ciput

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buta

5 Februari 2014   19:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:07 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat mata, hati, pikiran dan budi tertutup oleh kotoran duniawi baik secara kasat mata mata ataupun tidak, pasti kita akan mengetahui sesuatu. Buta di sini bukan berarti karena kecacatan fisik. Buta di sini dapat diartikan sebagai keegoisan manusia yang tengah merajai hidupnya pribadi. Seakan hidup itu dipersulit oleh suatu masalah yang benar-benar membelenggu. Namun ketika manusia itu telah sadar, semua kesadaran manusia paling banyak disadari mereka saat sudah terlambat. Terlambat untuk menyesali kesalahan yang telah lalu. Seperti halnya ketika kita mendapati suatu masalah, sebenarnya masalah kecil yang bisa dipecahkan secara masak dan dewasa, yah… bisa dikata kebanyakan orang malah lari dari “Kenyataan”. Pada saat kita menempatkan kesempurnaan diatas segalanya, pada saat kita mengabaikan segala kekurangan, dimana letak kesempurnaan? Tidak ada… tidak ada sama sekali… Ketika telah tersadar dan melihat, kita akan bertanya” ini apa, ini siapa, kenapa?” Pasti pertanyaan itu akan muncul.  Ketika orang lain yang ikut andil bagian dari pembutaan kita akan merasa dirinya sangat berdosa dan bersalah, saat mereka mengingat kesalahannya, saat mereka menghitung berapa kali mereka menyakiti kita? Apa yang terbesit dalam hati kita? Ampunilah mereka, ampunilah selama kita masih bisa mengampuni, jangan membalasnya dengan melakukan kebutaan pada diri mereka, pasti hidup kita akan damai sejahtera. Biarkan mereka yang datang pada kita, biarkan Tuhan yang menjamah mereka untuk tetap berjalan sesuai kehendaknya. Dan kita juga harus mampu berpikir dua kali..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun