Bulusan (29/01/2021) Pandemic COVID-19 tidak kunjung mereda dan malah cenderung makin parah di Indonesia. Sementara itu kegiatan masyarakat tidak dapat terus terhenti karena berbagai alasan. Salah satu alasan yang penting yaitu ibadah salat di Masjid. Protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik, akan tetapi masih terdapat kekurangan.
Menurut imbauan dari WHO, COVID-19 dapat menular dari kontak langsung. Salah satunya apabila handsanitizer yang biasa digunakan dipakai bergantian. Semakin banyak kontak pada handsanitizer maka semakin tinggi juga kesempatan COVID-19 dalam menular.
Maka dari itu kelompok KKN mahasiswa Universitas Diponegoro yaitu Ignatius Hasudungan Sihotang dan Faris Adianto dari prodi S1 Teknik Mesin dan 8 orang lainnya mengaplikasikan inovasi ide design mekanik pada Handsanitizer sebagai jawaban permasalahan ini.
Program kerja KKN ini terlebih dahulu diawali dengan permintaan izin dan diskusi dengan Lurah Kelurahan Bulusan serta Ketua RW dari RW 03. Setelah diskusi panjang maka diputuskan bahwa salah satu tempat yang riskan untuk penularan COVID-19 adalah Masjid.
Dilanjutkan dengan design alat dan produksi alat. Meskipun pembuatan alat yang memakan waktu dan melelahkan akan tetapi tidak membuat semangat untuk mencegah penularan COVID-19 padam. Setelah melewati tahapan-tahapan manufaktur sampai dengan produksi alat, setelah itu dilakukan penyerahan kepada Ketua RW 03 untuk menjadi perwakilan dari warga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H