Dikutip dari narasumber penulis mendapatkan informasi bahwa cara kerja alat tersebut sangat mudah lho ...
Pertama, kita masukan sampah organik ke dalam tong yang sudah disiapkan.
Kedua, masukan cairan MOL (mikro organisme lokal) atau bakteri unAeroba. Setelah itu kita tutup rapat dan diamkan selama 1 Minggu agar sampah hancur dan berbentuk cairan,nantinya cairan ini dapat berguna bagi tanaman sebagai pupuk.
Terus cara dapetin alat nya gmna ?
Para mahasiswa ini akan terus berkoordinasi di setiap desa agar seluruh desa mau menerapkan dan mengimplementasikan alat ini ke masyarakat.
Gambar diatas adalah saat mahasiswa mempresentasikan alat penghancur sampah (komposter) di desa penarukan_singaraja
Dengan dukungan dari kampus dan para pejabat daerah atas alat komposter ini akhirnya presentasi dapat diterima dengan baik bahkan kepala lurah penarukan akan segera mengimplementasikan alat ini,untuk diberikan kepada masyarakat penarukan sebagai dukungan mengurangi sampah organik di lingkungan.
Langkah yang tepat diambil oleh lurah penarukan pasalnya desa ini akan menjadi contoh pertama untuk mengurangi sampah organik.
Harapan penulis sih semoga alat komposter ini bisa menjadi solusi untuk kita semua khusus nya pemerintahan mengurangi jumlah pasokan sampah di setiap harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H