Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... -

PENDIRI DAN KETUA UMUM ORMAS BANTENG INDONESIA (BANINDO) 2011 - SEKARANG DEPARTEMEN KEAGAMAAN DPP PDI PERJUANGAN JAKARTA 2010-2015 ANGGOTA PERSATUAN INSYINYUR INDONESIA JAKARTA 2011-SEKARANG KETUA BIDANG KETAHANAN PANGAN DPP KNPI JAKARTA 2011-2014 SEKJEN DPN PERADAH INDONESIA JAKARTA 2009-2012 KETUA DPP PERADAH DKI JAKARTA 2007-2010 WAKIL KETUA DPD KNPI DKI JAKARTA 2008-2011 ANGGOTA KOMISI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DPD KNPI KOTA JAKARTA BARAT 2003-2006

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bela Konstitusi Demi NKRI

16 Mei 2017   21:38 Diperbarui: 16 Mei 2017   22:02 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kami mensinyalir kelompok-kelompok ini dan barisan sakit hati yang memprovokasi dan mengajak orang-orang lapar dan orang-orang bodoh (sumbu pendek) untuk terus menerus menciptakan instabilitas politik bahkan menginginkan Jokowi lengser. Kelompok ini seakan mendapatkan amunisi baru setelah berhasil memperalat mesjid-mesjid untuk menebar kebencian hingga hakim putuskan vonis Ahok telah menista agama.

Vonis atas penistaan agama ini telah memicu gerakan-gerakan simpati/aksi solidaritas keadilan di berbagai daerah.
Gerakan pemantik *Bebaskan Ahok, Justice for Ahok* akan menggelinding bak bola salju dengan sasaran:

1) Penegakan hukum (keadilan buat Ahok, tangkap Riziek penista Pancasila, pelaku pornoaksi, dukung Polri kerjasama Interpol memburu Riziek, adili Munarman di PN Denpasar, dst);

2) Lawan gerakan radikalisme, dukung pemerintah bubarkan HTI, FPI dan ormas kriminal yg anti Pancasila;

3) Waspadai kembalinya rezim ORBA, rezim tirani (fasis), bongkar pelanggaran HAM era ORBA;

4) Tuntut JK sebagai Ketua Dewan Mesjid yang melegitimasi politisasi agama dgn membiarkan mesjid dijadikan tempat menebar kebencian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun