Mohon tunggu...
Iga Rahmawati
Iga Rahmawati Mohon Tunggu... -

Broadcasting Academy Radya Binatama announcer-music director 103.3FM Tisaga Radio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Formal atau Homeschooling?

15 Februari 2015   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_397140" align="aligncenter" width="300" caption="Yoanes Bermancs Ade.M - Murid Homeschooling"][/caption]


Homeschooling (HS) sendiri adalah model alternatif belajar selain di sekolah. Tak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Selain Homeschooling, ada istilah “home education”, atau “home-based learning” yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama. Dalam bahasa Indonesia, ada yang menggunakan istilah “sekolah rumah”. Ada juga orangtua yang secara pribadi lebih suka mengartikan Homeschooling dengan istilah “sekolah mandiri”. Tapi nama bukanlah sebuah isu. Disebut apapun, yang terpenting adalah esensinya.

Hampir semua warga Indonesia menempuh pendidikan formal, baik menggunakan biaya yang dimiliki maupun menggunakan jalur beasiswa. Pendidikan formal di Indonesia dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Dalam pembelajaran di sekolah memang memiliki banyak peraturan yang harus ditaati oleh siswanya mulai dari pemakaian seragam sesuai jadwal, menaati peraturan sekolah, mengikuti jadwal pembelajaraan dari awal sampai akhir dan banyak peraturan lainnya.

Keberadaan Homeschooling di Indonesia diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 10 berbunyi “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara sendiri”.

Di Indonesia, jalur Homeschooling jarang diminati, dikarenakan beberapa masyarakat Indonesia menganggap Homeschooling hanya untuk orang yang mempunyai biaya lebih dan membosakan. Menurut Novia Nurdwijayanti mahasiswi semester 2 STIE Widya Wiwaha Yogyakarta “Aku lebih memilih sekolah formal, karena selain dapat ilmu, siswanya juga bisa bersosialisasi dengan lingkungannya, sedangkan Homeschooling itu sendiri kurang bisa bersosialisasi dan kurang peka sama lingkungan sekitar”.

Lain halnya dengan Yoanes Bermancs Ade.M siswa kelas 3 SMA yang menempuh jalur Homeschooling di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Bhakti Indonesia. “Bagiku Homeschooling merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena belajarnya bisa milih jadwal sendiri, gurunya nurut murid, PR nya sedikit, sekolah juga seminggu sekali” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai biaya ia menjelaskan “Untuk masalah biaya ngga mahal-mahal banget sih kan sesuai dengan apa yang kita inginkan, lagian enak Homeschooling bisa ambil mata pelajaran UN yang diinginkan dan Homeschooling ku udah ada kerjasama sama dengan sekolah formal untuk ngeluarin ijasah resmi” ungkap siswa berkacamata itu. (I)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun