untuk kesekian kalinya kasus percaloan terjadi. kalau mantan boss pln dahlan iskan mengatakan kalau calo merupakan salah satu musuh utama pln, dan harus dimusnahkan dari bumi pertiwi, tampaknya sindikat ini masih bebas berkeliaran di kota ini.
pagi tadi, seorang bapak kira2 berusia 50an datang mengadukan perihal listrik yg tak kunjung aktif (nyala). padahal ,menurutnya segala macam biaya telah dibayarkan kepada seseorang yg mengaku “orang dalam”. saat petugas menbecek riwayat permintaan penyambungan, ternyata si bapak tadi belum menyetor biaya penyambungan. sungguh ironis memang…entah apakah pelanggan tadi yang terlalu gampang percaya terhadap orang ataukah memang ada pembiaran dari internal perusahaan. padahal yang saya tahu dari sop, pelanggan harus datang langsung ke bagian pelayanan dan menyelesaiakn segala kelengkapan admininstratifnya.
ternyata kasus pencaloan bukan hanya terjadi untuk kasus penyambungan baru. pelanggan yang menunggak dan seharusnya aliran listriknya diputus/ disegel, ternyata oleh oknum petugas menerima transaksi ditempat. maksudnya mungkin baik untuk meringankan pelanggan untuk tdk susah2 datang ke loket penbayaran. tapi uang tersebut tak kunjung disetor ke bank/loket. padahal, (lagi-lagi) yg saya tahu, sistem pembayaran model ppob bertujuan untuk mempermudah pelanggan untuk melakukan transaksi. dan tentunya mempermudak kerja pegawai/petugas untuk tdk lagi mlayani pembayaran rekening.
entah sudah berapa banyak pelanggan yg komplain ke kantor karena aliran listrik di rumahnya diputus. padahal menurutnya tunggakan beberapa bulan lalu sudah diselesaikan via petugas “calo”.dan entah sudah berapa banyak pelanggan yang datang menanyakan status rumahnya yg tak kunjung teraliri listrik, padahal telah menyelesaikan semua persyaratannya…yang jelas, CALO masih menjadi musuh nomor 1 di kota ini…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H