Mohon tunggu...
Iftitahur Rohmah
Iftitahur Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia di Sekolah Swasta di Jakarta

Pembelajaran kimia di SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Project Based Learning pada Mata Pelajaran Kimia

22 Januari 2023   14:20 Diperbarui: 22 Januari 2023   14:25 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Rosnaeni (2021) pada pembelajaran abad 21 mengandung unsur 4C yaitu collaboratif, creative, communication and critical thinking. Unsur ini menuntut sebuah model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah PjBL (Project Based Learning).

Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proyek sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan yang terdiri atas banyak pekerjaan dan membutuhkan koordinasi serta spesialisasi tenaga penunjang untuk menyelesaikannya. (https://serupa.id/project-based-learning/)

    Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.

     Salah satu materi kimia dalam kurikulum merdeka adalah Kimia Hijau (Green Chemistry). Kimia Hijau adalah pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan bahaya yang diakibatkan oleh zat kimia terhadap lingkungan, termasuk manusia.

     Pada best practice ini, penulis menerapkan model pembelajaran PjBL di materi kimia hijau. Peserta didik akan membuat sebuah project berupa poster tentang prinsip-prinsip kimia hijau. 

Penerapan model pembelajaran PjBL adalah salah satu solusi bagi pembelajaran abad 21 yang menuntut keaktifan peserta didik. PjBL sangat cocok dengan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.  Dalam penerapannya, peserta didik akan membuat rancangan project dan mempresentasikan hasilnya bersama dengan kelompok. Untuk meningkatkan keaktifan siswa  maka diperlukan model pembelajaran yang sesuai. Kurikulum merdeka Kimia Hijau sangat cocok untuk pembuatan project. Peserta didik dapat dengan kreatif membuat project yang sesuai dengan materi seperti poster tentang lingkungan dan lain-lain. 

Pembuatan project dapat membantu peserta didik meningkatkan kreatif dan berpikir kritisnya. Sehingga hal ini sangat cocok diterapkan pada kurikulum merdeka.

Tujuan penulis membuat best practice adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) pada materi Kimia Hijau kurikulum merdeka. 

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Best Practice ini adalah memberikan sebuah alternatif kepada pendidik untuk menggunakan model pembelajaran pada materi Kimia Hijau Kurikulum merdeka dimana model pembelajaran yang berpusat pada peran peserta didik. Diharapkan bagi peserta didik dapat meningkatkan minat dan  motivasi dalam pembelajaran kimia yang berhubungan dengan lingkungan. 

Langkah pelaksanaan penerapan model PjBL (Project Based Learning):

A. Pendahuluan 

  • Membuka dengan salam 
  • doa pembuka 
  • cek kehadiran 
  • motivasi yang diberikan berupa pantun pembuka 
  • apersepsi yang diberikan berupa gambar tentang keadaan bumi yang bersih dan hijau, dan bumi yang banyak polusi
  • menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan hari ini.

B. Kegiatan Inti 

  • pertanyaan mendasar

Pada sintaks ini, peserta didik diberikan literasi dari buku paket tentang sebuah ledakan pada pabrik kimia akibat kebocoran sebuah bahan. Peserta didik diminta untuk menganalisis informasi apa yang dapat dijelaskan setelah membaca artikel tersebut. Kemudian, guru memberikan stimulus untuk membantu peserta didik meningkatkan rasa penasaran terhadap materi yang akan dipelajari.

  • mendesain project 

Pada sintaks ini, peserta didik dibentuk kelompok secara heterogen dan berkelompok sesuai kelompok. Dalam kelompoknya peserta didik berdiskusi dengan teman sebaya mendiskusikan project yang akan dibuat. Peserta didik membagi tugas kepada teman sekelompoknya. Sebelumnya guru menjelaskan tentang project yang akan dibuat setiap kelompoknya. 

  • menyusun jadwal pembuatan project

Dalam sintaks ini, peserta didik menyusun jadwal pembuatan project sesuai dengan rentan waktu yang diberikan oleh guru. Guru akan membimbing penyusunan jadwal yang dilakukan oleh setiap kelompoknya

  • memonitor perkembangan project

Dalam sintaks ini, guru memberikan bimbingan dan masukan untuk perkembangan project. Dalam praktiknya, bimbingan dapat dilakukan diluar jam belajar karena peserta didik mengerjakan project diluar pelajaran. 

  • menguji hasil

Project yang sudah dibuat akan dipresentasikan didepan kelas dengan dilihat dan diberikan masukan oleh kelompok lain. Guru akan memberikan masukan terkait hasil project yang dibuat. Untuk project yang perlu diuji hasilnya maka pada sintaks ini dapat dilakukan pengujian. 

  • mengevaluasi hasil 

Evaluasi dapat dilakukan dengan memberikan penilaian kepada teman sebaya dan penilaian sikap untuk peserta didik. Guru memberikan evaluasi dan penilaian terhadap project yang sudah dibuat. 

C. Penutup

Di akhir pembelajaran, peserta didik memberikan refleksi dari pembelajaran hari ini. Penulis menggunakan aplikasi Mentimeter untuk mengambil refleksi. 

Kemudian, guru memberikan gambaran kegiatan pada pertemuan selanjutnya. Dan diakhiri dengan penutup. 

Dari pelaksanaan best practice ini dapat dipaparkan beberapa hal berikut:

  • Peserta didik sangat antusias mengikuti proses pembelajaran dengan model PjBL. Hal ini dikarenakan pembuatan proyek merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi tidak membosankan
  • Efek iringan yang diperoleh pada penerapan model pembelajaran PjBL salah satunya adalah meningkatkan kreatifitas peserta didik. 
  • Kolaborasi dan komunikasi antar peserta didik dengan model kegiatan yang dipadukan dalam proses pembelajaran kimia lingkungan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas belajar yang baik dan dan aktivitas belajar yang tinggi. Peserta didik banyak diskusi dan komunikasi antar teman sebaya. Hal-hal menarik yang mereka temukan di lapangan selalu mereka diskusikan dengan anggota kelompok atau dengan peserta didik yang lain bahkan dengan guru-guru.
  • Memberikan dampak kepada para guru berupa referensi untuk penerapan model pembelajaran pada kurikulum merdeka dimana para guru dapat menerapkan pada mata pelajaran yang diampu.
  • Peserta didik mendapatkan suasana baru di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kreativitas karena dengan membuat proyek tersebut.  

Dari pembahasan di atas, maka proses pembelajaran kimia dengan menerapkan PjBL pada materi Kimia Hijau pada kurikulum merdeka dapat  disimpulkan.

  • Penerapan model pembelajaran PjBL pada materi kimia hijau sangat efektif karena dapat meningkatkan peran peserta didik sehingga peserta didik menjadi aktif dan berpikir kritis.
  • Peserta didik dapat meningkatkan kreatifitas dengan membuat projek pada pembelajaran kimia materi Kimia Hijau pada kurikulum merdeka. 
  • Dapat meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara peserta didik dan dapat mengurangi miskonsepsi peserta didik dalam proses pembelajaran kimia materi kimia hijau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun