Mohon tunggu...
IFTITAH HISANAH SHABRI
IFTITAH HISANAH SHABRI Mohon Tunggu... mahasiswa, calon orang sukses

seorang mahasiswi ekonomi. aku berharap bisa berbagi perspektifku dan juga belajar dari kalian semua. jangan ragu untuk meninggalkan komentar atau bertanya apapun, aku akan dengan senang hati menjawabnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melindungi Laut Indonesia: Peran USAID SEA di Timur Nusantara

18 Maret 2025   23:05 Diperbarui: 19 Maret 2025   08:03 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan kekayaan laut yang tak tertandingi. Namun, di balik potensinya yang luar biasa, ekosistem laut Indonesia menghadapi ancaman serius seperti penangkapan ikan berlebihan, aktivitas ilegal, dan perubahan iklim. Untuk mengatasi tantangan ini, program USAID Sustainable Ecosystems Advanced (SEA) hadir memberikan solusi konkret dalam pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan, khususnya di wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Wilayah timur Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Laut juga menyediakan 55% protein hewani yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Namun, kekayaan laut ini menghadapi tekanan besar akibat aktivitas manusia. Melalui USAID SEA, Amerika Serikat memberikan dukungan teknis dan finansial untuk membantu masyarakat lokal mengelola sumber daya mereka secara berkelanjutan.

Program USAID SEA berlangsung sejak 2016 hingga 2021, dengan tujuan utama melestarikan keanekaragaman hayati laut, meningkatkan tata kelola sumber daya, dan memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir. Fokus utamanya adalah wilayah Indonesia Timur, yang merupakan bagian dari Coral Triangle, kawasan dengan keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.

Program USAID SEA adalah contoh dari pola bantuan bilateral, yaitu bantuan langsung dari pemerintah Amerika Serikat kepada Indonesia. Pola ini memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara kedua negara serta pelaksanaan program yang fokus dan terarah.

Selain itu, program ini juga dapat dikelompokkan ke dalam bantuan berbasis proyek, dengan tujuan yang spesifik: melindungi ekosistem laut di kawasan Indonesia Timur. Pola ini sangat efektif karena memberikan dampak nyata yang bisa diukur, seperti pembentukan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Program ini juga mencerminkan elemen bantuan berbasis hasil, di mana keberhasilan dievaluasi berdasarkan pencapaian target tertentu, seperti peningkatan tata kelola kawasan konservasi laut.

Salah satu hasil nyata program ini adalah pembentukan 14 Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dengan luas total 1,6 juta hektar di Provinsi Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. Kawasan konservasi ini dirancang untuk melindungi habitat penting seperti terumbu karang, padang lamun, dan mangrove.

USAID SEA tidak hanya berhenti pada pembentukan kawasan konservasi, tetapi juga melibatkan masyarakat secara langsung. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang telah dilakukan:

  • Pelatihan Nelayan: Nelayan lokal diajarkan praktik perikanan berkelanjutan untuk menjaga stok ikan tetap melimpah bagi generasi mendatang.
  • Pemberdayaan Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas): Melibatkan masyarakat lokal dalam pengawasan sumber daya laut untuk mengurangi aktivitas ilegal seperti pengeboman ikan.
  • Sertifikasi Fair Trade untuk Nelayan: Membantu nelayan kecil mendapatkan akses ke pasar internasional melalui sertifikasi perdagangan adil, yang meningkatkan pendapatan mereka.

Kemudian setelah berjalan lima tahun, program USAID SEA telah memberikan dampak yang signifikan:

  • Dampak Ekonomi:
    • Pendapatan nelayan meningkat melalui sertifikasi Fair Trade, yang memberikan akses ke pasar internasional dengan nilai tambah.
    • Peluang ekowisata bahari dari kawasan konservasi mulai berkembang.
  • Dampak Lingkungan:
    • Habitat laut yang dilindungi mulai pulih, memberikan tempat berkembang biak yang aman bagi spesies laut.
    • Berkurangnya praktik penangkapan ikan ilegal di kawasan yang diawasi.
  • Dampak Sosial:
    • Masyarakat pesisir diberdayakan untuk menjaga ekosistem laut mereka, menciptakan rasa tanggung jawab yang lebih besar.

Dari sudut pandang teori perdagangan, program ini membantu Indonesia memanfaatkan keunggulan komparatifnya di sektor kelautan, yakni sumber daya laut yang kaya. Sementara itu, dari sisi hubungan internasional, kerja sama dengan USAID memperkuat posisi Indonesia dalam upaya global melindungi keanekaragaman hayati laut.

Melalui program USAID SEA, Indonesia telah menunjukkan bahwa kerja sama internasional bisa memberikan dampak nyata bagi ekosistem laut dan masyarakat pesisir. Program ini tidak hanya melestarikan kekayaan laut Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Ke depannya, semoga inisiatif seperti ini dapat diterapkan lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun