Mohon tunggu...
KKN 459 UNEJ
KKN 459 UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN Kelompok 459 Universitas Jember di Desa Bedayu Talang, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rambah Potensi Pertanian Desa Bedayutalang Bersama Mahasiswa KKN UMD 459 Unej

12 Agustus 2022   22:29 Diperbarui: 22 Agustus 2022   09:46 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok KKN 459 Universitas Jember melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Bedayutalang, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dengan beranggotakan 10 mahasiswa. Desa Bedayutalang memiliki 4 dusun dengan berbagai macam potensi yang dapat dikembangkan. Adapun dusun -- dusun yang terdapat di Desa Bedayutalang antara lain Dusun Krajan, Dusun Duren, Dusun Sabrang dan Dusun Sumbersari. Mahasiswa KKN 459 Universitas Jember telah bersilaturahmi dan melakukan kunjungan pada keempat dusun tersebut dengan menemui secara langsung setiap Kepala Dusun di Desa Bedayutalang.

Desa Bedayutalang merupakan perbukitan yang memiliki luas 317,27 hektar, dengan luasnya Desa Bedayutalang terdapat berbagai potensi pertanian berupa kapulaga, tebu dan pohon sengon. Potensi unggulan Desa Bedayutalang yaitu kapulaga. Perkembangan potensi Desa Bedayutalang tidak terlepas dari inisiatif masyarakat dalam menerapkan sistem pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan serta melestarikan sumber daya alam agar dapat mengelola sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia.

Kapulaga menjadi salah satu bahan rempah yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Kapulaga dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman hingga untuk pengobatan. Manfaat kapulaga antara lain dapat melancarkan sirkulasi darah, menurunkan kolesterol, mencegah kanker dan sariawan, sebagai antioksidan, dapat membantu mengurangi risiko sakit pencernaan serta sebagai obat impotensi, antidepresan dan aromaterapi.

Kapulaga yang dihasilkan Desa Bedayutalang didistribusikan ke pasar setempat dengan harga saat ini sekitar Rp 60.000/kg dalam keadaan kering dan Rp 5.000/kg dalam keadaan basah. Pada saat pandemi covid-19 terjadi kenaikan harga kapulaga sekitar Rp 250.000/kg dalam keadaan kering, peningkatan harga terjadi karena kebutuhan kapulaga yang besar. Peningkatan jumlah pasokan kapulaga semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu sehingga menyebabkan terjadi penurunan harga kapulaga.

Sumber : Dokumen Penulis
Sumber : Dokumen Penulis

Potensi kapulaga di Desa Bedayutalang sebagian besar diproduksi oleh masyarakat dan dikelola secara individu, sehingga pengelolaan potensi kapulaga sampai saat ini masih belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Desa Bedayutalang. Pendistribusian kapulaga dari masyarakat kepada pengepul dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan hasil yang cukup stabil. Pengembangan kapulaga dapat dilakukan agar dapat meningkatkan nilai ekonomi kapulaga dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Bedayutalang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun