Mohon tunggu...
Iftiqar SA
Iftiqar SA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pensiun karyawan Swasta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Linkakoa Pemimpin Perempuan Sulawesi

18 Maret 2023   07:47 Diperbarui: 20 Maret 2023   14:19 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ratu Perempuan dari Sulawesi  bernama Linkakoa atau Liunkakoa atau juga Sinkakoa.

Ratu Dona Magdalena Liunkakoa (Dona Helena Lincacon, menurut tulisan F.Valentijn 1724), asli putri Siau. Ayahnya bernama Don Juan Wuisang raja Siau III wafat ketika kedua anaknya Don Joan Himbawo dan Dona Helena Liunkakoa masih kanak2. Mereka dipelihara pamannya Don Jeronimo Winsulangi yg menjadi pengganti raja D.J. Wuisang. Setelah koalisi raja Siau Winsulangi dan raja Manado Loloda berhasil merebut wilayah kerajaan Kaidipang besar, wilayah kerajaan itu dibagi dua, yaitu Kaidipang dan Bolangitang.  Raja Siau Jeronimo Winsulangi mengangkat Dona Liunkakoa menjadi ratu Bolangitang (Valentijn menyebutnya raja perempuan). Saudara lelakinya Don Joan menggantikan raja Jeronimo Winsulangi. Raja Don Joan digantikan putra raja Winsulangi bernama Don Ventura Pinto de Moralles atau Wintuaheng, dan berputera Don Fransiscus Xaverius Batahi.
Dengan adanya sekutu utama yakni Kerajaan Siau di Sanghie penguasa Bolang itang selama 1670 -  1690 an itu dapat memerdekakan diri , sehingga Linkakoa bernama resmi Magdalena Linkakoa memperoleh julukan " Raja Parampoewan"

Buku Hubert Jacobs, ada satu salinan surat bahasa Spanyol Magdalena Linkakoa yang menulis namanya sebagai Magdalena Linxaca ( Documenta Malucensia).

Di tahun 1694 Bulan Maret, tercatat menyurati Gubernur Jendral Kompeni Belanda di Ternate, Cornelis Vander Duyn.Di suratnya  tersebut Magdalena Linkakoa menulis dirinya sebagai " Poetri Dona Madalena Linkakoa dari negeri Bolang itang " Disertakan juga nama pejabat - pejabat pemerintah nya yakni: Capitan Laut Pedrogoma dan  Doehosoempa.
Pertikaian dan perlawanan Linkakoa  dengan Raja Binangkal cukup merepotkan Raja Binangkal. 


Raja Kaidipang , Mauritz  Binangkal  meminta pertolongan Padtbrugge menghadapi lawannya Regent Bolaang Itang Linkakoa, bekas istri saudaranya Mau-Bilang yang telah lama berselisih dengannya. Mau-Bilang adalah raja sebelum Binangkal. Perkawinan Mau-Bilang dengan Linkakoa tidak berlangsung lama dan mereka bercerai.Suami Linkakoa berikut nya adalah Intji Mannes Raja Taywila. 

 Bolaang Itang yang masih merupakan bagian kerajaan Kaidipang dibawah Linkakoa atau juga disebut Linkakoa dan juga Sinkakoa tumbuh menjadi bagian kerajaan yang merdeka. Linkakoa terkenal dengan gelaran Radja Parampoewan.

  Para penerus Linkakoa dari Keluarga Ponto terus berjuang untuk memisahkan diri dari Kaidipang, terkenal kemudian Pangeran Class Ponto yg menjabat Jogugu Bolang itang di periode Raja Kaidipang Willem korompot  ( meneken kontrak korte veklaring tgl 17 maret 1702 ) dan Albert Korompot.

Meski sempat didamaikan kompeni di Ternate sengketa terus berlanjut untuk memisahkan diri dari Kaidipang. Yang berbuntut saling melaporkan kedua belah pihak.Pangeran Class Ponto, terakhir dilaporkan 30 mei 1734 oleh Raja Albert Korompot pada komisaris Maluku Johannes Bernard, namun dibantah nya dalam surat Class Ponto  1735.

Pertikaian dilaporkan masih terus berlanjut ketika Bolang itang di bawah kepemimpinan Israel Ponto, di  masa ini semakin kuat keinginan Bolang itang menjadi kerajaan yg terpisah dari Kaidipang dan dengan Israel Ponto sebagai Raja Bolang itang seperti dicatat surst resmi Gubernur Jendral Jacob Mossel 31 Desember 1757.

Baru tahun 1793 kompeni Belanda mengambil kebijakan memisahkan Bolang itang dengan Kaidipang.

Demikian sekilas sejarah negeri yg pernah di pimpin Ratu Magdalena Linkakoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun