Mohon tunggu...
Iftinan Rose Putri Safana
Iftinan Rose Putri Safana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pokja "Al-fath" Investasikan Inovasi Ekonomi Kreatif pada Masyarakat Kelurahan Kendo

30 Januari 2022   23:11 Diperbarui: 30 Januari 2022   23:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pohon kelapa, pohon pisang juga disebut-sebut sebagai pohon dengan 1000 manfaat. Bagaimana tidak? Mulai dari daun sampai akarnya dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Daunnya tidak hanya bisa dijadikan bungkus saja melainkan juga dapat dijadikan obat beberapa macam penyakit. Jantung pisangnya biasa digunakan oleh para ibu untuk membuat sayur. Buahnya menjadi favorit banyak orang yang membantu untuk melancarkan metabolisme.  Batangnay mengandung Kalium yang membantu mengontrol korestelor dan akarnya berfungsi untuk obat anti cacing.

Pelepah pisang yang dibuang percuma [Dokumentasi pribadi]
Pelepah pisang yang dibuang percuma [Dokumentasi pribadi]

Jika melihat dari fungsi-fungsi pohon pisang di atas, tentunya tak akan ada orang yang membuang bagian pohon pisang begitu saja. Namun sayangnya, informasi ini masih belum tersampaikan kepada masyarakat secara menyeluruh. Hal ini bisa dilihat bahwa masih banyak batang pisang yang tak dimanfaatkan oleh masyarakat di Kelurahan Kendo, Kecamatan Raba, Kota Bima. Batang-batang pisang itu biasanya dibuang percuma ke sungai atau diolah menjadi pakan sapi.  Oleh karena itu, pokja "Al-Fath" melakukan inovasi pengolahan batang pisang menjadi produk makanan yang bernilai ekonomi.

 Setelah melewati trial and error, tim pokja "Al-Fath" akhirnya menemukan resep yang tepat. Mereka mengolah batang pohon pisang tersebut menjadi kripik yang dijuluki "Kendo Chips". Pemberian brand ini karena masih banyak masyarakat Kota Bima sendiri yang masih belum tahu jika ada wilayah bernama Kendo. Oleh karena itu, diharapkan produk ini nantinya dapat dikembangkan menjadi makanan khas Kendo dan melalui produk ini nama Kendo bisa menjadi familiar di telinga masyarakat Bima.

Antusiasme warga Kendo mengikuti sosialisasi Kewirausahaan [Dokumentasi pribadi]
Antusiasme warga Kendo mengikuti sosialisasi Kewirausahaan [Dokumentasi pribadi]

 Untuk menindaklanjuti inovasi ini, kelompok kerja "Al-Fath" mengadakan sosialisasi kewirausahaan di aula kelurahan Kendo dengan tema "Strategi Pemanfaatan, Pelepah Pisang Untuk Membangun Ekonomi Pasca Pandemi". Adapun pembicara pada kegiatan ini adalah M. Fiqih Fardiansyah, Nurianti dan M. Umar dari jurusan terkait. Mereka menjelaskan apa itu kewirausahaan, memberikan kisah inspiratif, dan mempraktekkan tutorial pembuatan Kendo Chips.

Sosialisasi ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat karena produk seperti ini belum ditemukan di pasaran; sehingga memiliki peluang marketing yang bagus ditambah lagi proses pembuatannya yang sangat simple dan mudah. Dengan adanya dobrakan produk ini, kepala kelurahan Kendo memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Pokja "Al-Fath". "Mahasiswa ini (PokJa Al-Fath) benar- benar sangat kreatif, pohon pisang yang awalnya hanya dibuang ke sungai ataupun untuk makanan sapi dapat diolah menjadi kripik lezat yang bernilai ekonomi" ucap ketua kelurahan Kendo dalam sambutannya. . Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong kegiatan UMKM guna peningkatan ekonomi pasca pandemi bagi masyarakat Kendo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun