Mohon tunggu...
Iftilah Dianhumayroh
Iftilah Dianhumayroh Mohon Tunggu... Dokter - Iftilah Dian humayroh

من جد وجد

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kondisi Sosial Ekonomi Pengrajin Tempe di Dusun Curah Ancar Rambipuji Jember

21 Juni 2022   06:48 Diperbarui: 21 Juni 2022   06:57 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi sosial ekonomi merupakan keadaan yang berhubungan dengan keadaan masyarakat yang di lihat dari segi sosial dan segi ekonomi. Keadaan tersebut dikarenakan kebutuhan masyarakat dan cara pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan masyarakat menyesuaikan dengan keahliannya dalam memenuhi kebutuhannya.

Untuk pekerja atau masyarakat yang mempunyai pendidikan tinggi, akan mudah untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan yang tinggi pada umumnya, Namun tidak semua yang berpendidikan tinggi ini sesuai pernyataan tadi terkadang pekerjaan dan hasil yang besar di karenakan skill kreativitas yang tinggi dalam menjalankan sebuah pekerjaan. 

Dan untuk masyarakat yang rendah pendidikannya sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dengan penghasilan yang tinggi. Jadi pendidikan merupakan tolak ukur SDM dalam kehidupan sosial ekonomi.

Fenomena yang terjadi di Indonesia beberapa periode ini adalah membludaknya diploma dan sarjana muda yang berlomba lomba mencari tempat untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan tinggi di berbagai wadah pekerjaan yang telah tersedia, namun tidak semua orang terpilih dan di terima kerja di kantor ataupun tempat kerja yang bisa dikategorikan berpenghasilan rata-rata UMR. 

Dari skala besar perhatian pemerintah terhadap banyaknya wisudawan yang tidak terealisasikan di tempat atau bangku pekerjaan merupakan sebuah tantangan kedepannya untuk Negara berkembang ini. Berbagai solusi dan inovasi selalu menghiasi kedaan sosial ekonomi di Negara ini.

Segi pendidikan memang terlihat menentukan sekali terhadap seberapa bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa merubah status sosial dalam kehidupan, ketika seseorang yang tidak memiliki pendidikan tinggi bisa saja menganggur dan berputus asa dalam menggapai kehidupan yang lebih baik. 

Lalu dengan orang yang memiliki pendidikan tergolong rendah apakah mereka bisa mendapatkan pekerjaan di Negara ini. Ini seakan akan memberikan tamparan bagi pemerintah untuk segera bisa membendung tangisan rakyat bawah yang tidak bisa mengenyam pendidikan dalam tingkat tinggi untuk mengangkat status sosial apalagi ekonominya.

Keadaan sosial seseorang memanglah sangat bergantung pada tingkat perekonomiannya, disini bisa terjadi perbedaan status sosial, namun perihal pendidikan tidak selalu berpihak pada yang tinggi yang sukses, dalam kiat bekerja siapa yang kerja keras dan memiliki kreatifitas dalam menekuni usahanya dialah pemenang ekonomi saat ini. 

Sebagian besar fenomena ini terjadi di Dusun Curah Ancar Desa Rambiupuji, disini komoditas masyarakat yang tergolong berpendidikan rendah dan masyarakat cukup memiliki peluang untuk dapat memenuhi kebutuhannya dengan berbagai skill dan kreatifitas nya dalam menjalankan roda perekonomian, mereka rata rata lulusan SD dan SMP dan itu adalah tingkat yang rendah untuk tergolong dalam sistem pendidikan tinggi untuk menunjang kesuksesannya. Tetapi pernyataan ini di tolak oleh masyarakat ini yang mana masyarakat disini ber mayoritas sebagai produsen pengolahan kedelai.

Terdapat sekitar 27 pabrik pengolahan kedelai menjadi tempe, yang mampu di setiap pabrik ini membuka lapangan pekerjaan 3-6 orang disetiap pabrik, meskipun angka yang kecil untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran. 

Deskriminasi terhadap golongan pendidikan rendah disini sangatlah tidak berlaku dalam menentukan nasib, sudah turun temurun sejak tahun 1980an di dusun ini mengelola kedelai hingga menjadi tempe, sudah berapa turunan yang mewarisi perekonomian ini, tingkat pengangguran disini sangatlah ditekan bahkan bisa tergolong tidak ada. Pada tahun 1970 itu pasti lebih rendah lagi pendidikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun