Hal yang paling membuat kangen bulan Ramadan, setidaknya ketika saya masih SD, adalah acara televisi spesial Ramadan. Saya masih ingat stasiun televisi yang paling saya dan keluarga nantikan ketika Ramadan adalah SCTV.
Jamaah pembaca mungkin ada yang ingat, karena saya lupa judulnya, acara talkshow di SCTV yang tayang ketika Ramadan sebelum tahun 2010. Talkshow tersebut menggunakan setting stasiun radio dengan dua pembawa acara yang saya tidak ingat siapa namanya.
Ingatan saya yang sumir pada acara tersebut, karena saya masih kecil, membuat saya tidak terlalu hafal konsep acaranya. Tapi, acara tersebut selalu jadi tontonan keluarga ketika sahur.
Masih di kanal yang sama, kawan-kawan pasti masih ingat film televisi spesial Ramadan Kiamat Sudah Dekat atau Para Pencari Tuhan. FTV spesial sahur yang disutradarai dan dibintangi oleh aktor kawakan Deddy Mizwar ini menjadi primadona keluarga saya selama sahur. Bahkan, kakak saya selalu ingin menonton siaran ulangnya selepas maghrib karena tidak sempat menonton awal episode setiap paginya.
Ramadan demi Ramadan pun berlalu. Kakak saya merantau ke Yogyakarta bersama ibu untuk sama-sama kuliah. Ayah saya mendapat tugas di luar Jawa. Saya dan adik saya masuk pondok untuk menuntut ilmu agama. Alhasil, momen Ramadan di depan televisi bersama sudah menjadi momen langka. Ketika momen itu tiba, saya kaget dengan apa yang terjadi.
Acara Sahur yang 'Itu-itu Saja'
Entah sejak kapan, acara televisi sahur menjadi semacam 'remake' dari acara prime time stasiun televisi. Jaringan televisi besar seakan hanya menambah jam tayang acara prime time ke 'prime time' baru yang muncul di bulan Ramadan. Alhasil, saya sendiri bosan dengan penampilan artis yang itu-itu lagi dan acara yang tidak bervariasi.
Kualitas acara pun terkadang dikorbankan demi mengejar rating. Pesan-pesan Ramadan yang harusnya ditekankan selama acara justru hanya muncul sekilas dengan kehadiran tokoh ustadz menjelang akhir acara sebelum imsak waktu Jakarta. Selebihnya, acara diisi oleh variety show dengan komedi yang dipaksakan dan kuis berhadiah jutaan dari sponsor yang memanfaatkan momen sahur ini.
Semenjak saya lulus dari pondok, keluarga saya jarang berkumpul karena memang terpisah untuk tugasnya masing-masing. Ketika berkumpul, tidak ada waktu untuk bersama duduk di depan televisi. Bukan karena tidak mau, tapi karena tidak bisa. Sudah hampir 5 tahun keluarga saya jarang menonton televisi.
Alhasil, ketika ada kesempatan menonton televisi saat sahur, kita merasa kebingungan: kemana acara spesial Ramadan yang dulu selalu kita tunggu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H