Tradisi tersebut makin menguat di abad 19 ketika kerajaan Prussia yang berkuasa di sana memberikan kemudahan ekonomis (pajak rendah dan kemudahan ekspor) serta teknis (penemuan teknik kaptalisasi; menambahkan gula sebelum fermentasi anggur).
Mayoritas jenis anggur yang ditanam di Nittel adalah anggur Elbling dengan total 75 persen dari jumlah lahan. Produksi wine dilakukan di desa untuk kemudian didistribusikan ke seluruh Jerman melalui jalan nasional B 419 yang melintasinya.
Sebagai desa kecil yang memiliki budaya wine yang unik dan dikelilingi hamparan pegunungan hijau, sangat aneh rasanya bila pemerintah setempat tidak mengoptimalkan potensi tersebut untuk wisata.
Salah satu festival yang menarik untuk dikunjungi adalah Weinlehrpfad Nittel, festival wine tahunan yang diselenggarakan hari Minggu setelah paskah. Di sana, para pengunjung bisa merasakan semua jenis wine yang diproduksi di Nittel. Festival ini merupakan awal dari masa tanam di tahun tersebut.
Selain itu juga ada upacara pembukaan gudang wine setiap awal Mei sebagai penanda awal produksi wine di tahun itu. Di bulan Agustus, setiap tahunnya diadakan pesta wine (Weinhappening) dua negara, Luxembourg dan Jerman, di desa Machtum, Luxembourg, yang terletak di seberang Mosel dari Nittel. Pada saat itu, biasanya disediakan kapal penyeberangan untuk para pengunjung dari Jerman yang ingin mengikuti kegiatan di Machtum, juga sebaliknya.
Wine memang bukan minuman yang paling sering diminum di Jerman. Tapi setidaknya wine Jerman memiliki cerita yang menarik untuk dikisahkan kepada dunia. Kalau suatu saat berkunjung ke Jerman, sempatkan diri untuk mengunjungi Nittel dan menyusuri Mosel!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H