Manusia tentu saja pernah melakukan dosa, baik itu dosa kecil maupun dosa besar. Setiap manusia akan berdosa jika tidak mengerjakan apa yang diperintahkan oleh agama dan melakukan apa yang dilarangnya. Lalu, apakah hewan juga berdosa? Apakah hewan seperti manusia, terlahir untuk mudah berbuat dosa? Saya akan mencoba membahasnya.
1.Amarah
Amarah langsung bisa diketahui dengan melihat ekspresi wajah saat seseorang sedang marah. Amarah berarti kurangnya pengendalian emosi dan kalau sudah tidak terbendung akan memicu kontak fisik. Tidak jarang terjadinya peperangan akibat ketidaksanggupan membendung amarah. Serigala, beruang, harimau dan singa merupakan beberapa contoh hewan yang terlihat mudah emosi, bahkan akan menyerang jika merasa terusik. Amarah ini sebagai salah satu penentu evolusi kerajaan hewan. Haaah? Mengapa demikian? Amarah sering ditunjukkan hewan saat mencari makanan, terutama hewan predator, dan saat hendak memperebutkan pasangan kawin. Hanya hewan yang kuatlah yang akan lebih unggul dalam memperoleh makanan dan pasangan kawin. Betina cenderung akan memilih jantan yang lebih kuat dari jantan lainnya karena akan mampu menjaga dia dan keturunannya kelak. Jadi, amarah salah satu penentu kelestarian dan keberlangsungan hidup beberapa jenis hewan tertentu.
2.Iri Hati
Tak jarang banyak terjadinya kejahatan gara-gara iri hati. Iri hati akan menyebabkan seseorang melakukan pembunuhan, pencurian, perampokan dan bahkan fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan. Iri hati juga terjadi pada hewan, contohnya pada ikan. Embrio ikan yang duluan berkembang akan membunuh embrio lainnya. Hal ini terjadi karena adanya keinginan secara alami untuk mendapatkan semua makanan dari tubuh induknya dan untuk memonopoli seluruh kasih sayang sang induk.
3.Kesombongan
Tentu saja setiap manusia memiliki rasa ingin dipuji dan merasa lebih hebat dari orang lain. Kesombongan bisa muncul karena adanya beberapa kelebihan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang dianggap di luar kemampuan orang banyak. Tak hanya manusia, ternyata ada beberapa hewan yang memiliki sifat yang serupa, contohnya merak. Merak jantan akan memamerkan bulu ekornya ketika hendak memikat dan mengajak kawin merak betina. Merak betina akan memilih merak jantan yang memiliki bulu ekor yang paling bagus dari semua merak yang ada dihadapannya. Itulah faktanya, tentu saja merak jantan harus memamerkan keindahan bulu ekornya sebaik mungkin agar merak betina mau kawin dengannya.
4.Malas
Pada manusia, kemalasan akan menyebabkan kegagalan dan ujung-ujungnya akan menyebabkan kemiskinan. Lalu, apakah hewan juga akan mempunyai dampak negatif bila malas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita ambil contoh salah satu hewan, yaitu kukang, yang sering disebut si pemalas. Sekilas kukang terlihat seperti sosok pemalas yang banyak menghabiskan waktu hariannya untuk tidur atau beristirahat. Tetapi kalau ditinjau dari sisi lain, ternyata sistem pencernaan kukang sangat lambat dalam memproses makanan, sehingga kukang harus menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat sambil menunggu proses perombakan makanan menjadi energi. Jadi, jangan menilai sesuatu dari luarnya saja, nilailah luar dan dalamnya hehehe :D
5.Serakah
Serakah itu identik dengan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak dari hak yang semestinya diperoleh. Pada manusia, sifat serakah akan menyeret seseorang untuk mengambil hak orang lain atau korupsi. Ternyata hewan juga ada yang suka korupsi, contoh hewannya adalah gajah laut. Satu ekor gajah laut yang lebih kuat dan dominan bisa memonopoli puluhan betina sebagai pasangannya. Padahal, ada gajah laut lainnya yang tidak memiliki satu ekorpun betina. Tetapi gajah laut yang tidak memiliki satu ekorpun betina ini tidak tinggal diam, dia akan mengawini pasangan rajanya ketika rajanya sedang lalai. Hehehe lucu juga, apa yang akan terjadi jika sang raja tau? Pasti dibui yang mengawini pasangannya :D
Kelima sifat dan perbuatan di atas tentu akan berdosa jika manusia melakukannya. Tetapi, hewan terlahir secara alami untuk melakukan dosa-dosa tersebut. Hewan terlahir untuk melakukan dosa-dosa tersebut demi kelangsungan hidupnya dan untuk menjada eksistensi kerajaan hewan. Jadi, sebisa mungkin manusia harus menjauhi dosa-dosa di atas karena manusia sebaik-baik penciptaan yang diberi kemampuan untuk mengembangkan pemikirannya, sedangkan hewan tidak mampu mengembangkan pemikirannya sehingga apa yang dipelajari dari leluhurnya akan diteruskan ke generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H