Mohon tunggu...
IFNI SYAFITRI PANE
IFNI SYAFITRI PANE Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahapan dan Strategi Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

27 Mei 2024   14:42 Diperbarui: 27 Mei 2024   15:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini adalah penelitian yang luas dan penting dalam psikologi perkembangan. Melalui pengamatan dan analisis perkembangan fisik motorik pada anak usia dini,para ahli psikologi dapat memehami bagaimana anak usia dini memproleh fisik motorik dalam konteks yang berbeda. Dalam artikel ini, saya akan mengeksplorasi mengapa perkembangan fisik motorik pada anak usia dini sangat penting dalam psikologi,menguraikan tahapan perkembangannya,serta memperkenalkan strategi yang didukung oleh para ahli untuk mendukung perkembangan fisik motorik anak usia dini.

Pentingnya Studi Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini dalam Psikologi

Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini sangat penting dalam psikologi perkembangan. Menurut B.Hurlock mengapa penting karena beberapa alasan. Pertama, melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh rasa senang. Kedua, melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi "helplessness" (tidak berdaya) ke kondisi "independence" (bebas, tidak bergantung). Ketiga, melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Keempat, perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya. Dan kelima, perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak. Sedangkan menurut W.Santrock mengapa penting karena dimulai dari perkembangan postur tubuh. Perkembangan postur tubuh adalah dasar bagi perkembangan motorik kasar, yang meliputi aktivitas otot yang besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Oleh karena itu,studi perkembangan fisik motorik pada anak usia dini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana anak tumbuh dan berkembang dalam kehidupan mereka.

Tahapan Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini dalam Psikologi

Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini merupakan proses yang berkelanjutan dan pesat, terjadi secara signifikan dalam pembentukan tulang, pertumbuhan otot, dan perkembangan saraf sesuai dengan rentang usia mereka. Perkembangan ini menjadi dasar bagi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.

Menurut psikolog, perkembangan fisik motorik anak usia dini dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

1. Tahap Bayi Baru Lahir (0-1 tahun)

  • Motorik Kasar: Mengangkat kepala, tengkurap, berguling, duduk tanpa bantuan, merangkak, mulai berdiri dengan bantuan, dan melangkah dengan bantuan.
  • Motorik Halus: Menggenggam refleks, meraih benda, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, dan mulai makan sendiri dengan jari.

2. Tahap Balita (1-3 tahun)

  • Motorik Kasar: Berjalan sendiri, berlari, melompat, memanjat, menendang bola, dan mulai mengoordinasikan gerakan tubuh dengan baik.
  • Motorik Halus: Menggambar garis melingkar, menggenggam pensil dengan cara tripod, membangun menara dari balok, dan mulai makan sendiri dengan sendok.

3. Tahap Prasekolah (3-5 tahun)

  • Motorik Kasar: Berlari kencang, melompat dengan satu kaki, berayun, bersepeda, melempar dan menangkap bola dengan baik, dan mulai menguasai koordinasi tubuh yang kompleks.
  • Motorik Halus: Menggambar bentuk geometris, menulis huruf dan angka, memotong dengan gunting, mengikat tali sepatu, dan menggunakan alat makan dengan baik.

Strategi Pengembangan Fisik Motorik Pada Anak Usia Dini

1. Berikan banyak kesempatan kepada anak untuk bermain dan bergerak bebas.

  • Sediakan ruang bermain yang luas dan aman.
  • Berikan berbagai macam mainan dan alat permainan yang sesuai dengan usia anak.
  • Ajak anak untuk bermain di luar ruangan, seperti di taman atau halaman rumah.
  • Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan minatnya, seperti menari, berenang, atau bermain olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun