2. Ciptakan lingkungan yang aman dan menstimulasi.
- Pastikan bahwa lingkungan bebas dari bahaya, seperti benda tajam, tangga yang tidak memiliki pagar, dan tempat yang tinggi.
- Gunakan peralatan bermain yang aman dan sesuai dengan usia anak.
- Awasi anak saat bermain, terutama ketika melakukan aktivitas yang berisiko tinggi.
3. Berikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
- Untuk bayi (0-1 tahun): Berikan stimulasi taktil, seperti menggendong, mengayun, dan memijat bayi. Berikan mainan yang dapat digenggam dan dihisap oleh bayi. Ajak bayi untuk tengkurap, berguling, dan duduk tanpa bantuan.
- Untuk balita (1-3 tahun): Berikan mainan yang dapat dirakit, dibongkar, dan ditumpuk. Ajak balita untuk berjalan, berlari, melompat, dan memanjat. Dorong balita untuk makan dan minum sendiri.
- Untuk prasekolah (3-5 tahun): Berikan mainan edukatif yang dapat melatih keterampilan motorik halus, seperti pensil warna, gunting, dan plastisin. Ajak prasekolah untuk bermain peran, bermain dengan teman sebaya, dan bermain di luar ruangan.
4. Berikan makanan yang bergizi seimbang dan cukup untuk anak.
- Pastikan anak mendapatkan asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang cukup untuk mendukung pertumbuhan an
- Berikan anak banyak buah-buahan dan sayur-sayuran yang kaya akan vitamin dan mineral.
- Hindari memberikan anak makanan dan minuman yang manis dan berlemak berlebihan.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin.
- Pastikan anak mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai dengan jadwalnya.
- Bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin.
- Konsultasikan dengan dokter jika anak memiliki masalah kesehatan yang dapat memengaruhi perkembangan fisik motoriknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!