Sejatinya manusia sebagai mahluk ciptaan dan mahluk sosial, mereka tidak akan pernah hidup tanpa bantuan orang - orang di sekitarnya. Dimana ada manusia satu, akan disusul dengan manusia - manusia lainnya. Ketika di lingkungan yang baru, seseorang yang baru dalam lingkungan tersebut akan merasa asing begitupun orang - orang penghuni asli. Namun seiring berjalannya waktu, pendatang tersebut bisa kemudian bergaul dengan penghuni atau penduduk asli tempat tersebut.
Sama halnya dalam penelitian kualitatif. Â Seorang peneliti ketika ingin melakukan penelitian, tentu hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal atau cara yang harus mereka tempuh. Salah satunya adalah peneliti harus membangun rapport yang baik di depan subjek. Rapport adalah hubungan baik yang tercipta antara peneliti dan subjek atau informannya. Sehingga akan memudahkan peneliti dalam melakukan penggalian data terhadap subjek karena subjek akan merasa lebih percaya dan akan lebih terbuka terhadap konselornya.
Dalam membangun rapport yang baik terhadap subjek sebenarnya sama halnya dengan berusaha membuat subjek untuk memberi kepercayaan terhadap peneliti sehingga hubungan antara keduanya bisa terjalin harmonis. Tidak ada lagi pro maupun kontra yang buruk yang bakal terjadi di belakang ketika antara pihak peneliti dan subjek bisa saling percaya dan terkhusus kepada subjek, dia bisa melihat sisi baik dari penelitinya...hahaha.
Selain itu rapport juga membantu dalam hal penggalian data tentunya. Rapport tidak hanya diciptakan atau dibentuk kepada satu orang namun kepada semua orang yang terlibat dalam penelitian. Sehingga bisa dikatakan rapport dijadikan sebagai prasyarat utama yang harus dilakukan untuk mendapatkan data dari subjek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H