Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-orang Gila versus Orang Waras

23 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 23 Oktober 2020   11:19 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya: Iffat Mochtar

Seribu orang gila berkonvoi di jalan raya.
Di tengah terik matahari dan panasnya aspal jalan.
Berpakaian putih tertutup rapih
Membawa yel-yel kebenaran sambil berteriak atas nama Tuhan
Tanpa merasa risih kepada semua orang yang melihatnya
"Akulah Raja di atas Raja!"
"Akulah yang berkuasa di Negeri ini!"
"Semua yang aku katakan harus diikuti, semua yang aku mau harus dituruti!"
"Siapa saja yang melawan akan aku tawan!"

"Semua orang waras akan aku libas!"

Teriak si Raja Gila dengan pengeras suara di antara riah-riuh orang gila.

Seorang waras melewati kerumunan orang gila dengan penuh ketakutan
"Hai orang gila, kenapa begitu berani melewati tanpa permisi"
"Apakah kamu orang gila yang sudah bosan hidup?"
Teriak si Raja Gila kepada orang waras
diikuti oleh sorak-sorai orang gila lainnya yang mendukung si Raja Gila.
Orang waras bergidik ketakutan, dia pikir siapa sebenarnya yang gila?
Tapi hanya berani berucap dalam hati dan sedikit mulut komat-kamit membaca do'a.
Supaya selamat dari kerumunan orang-orang gila

Orang-orang gila mengumpat tanpa henti.
Mulai dari kata-kata kotor sampai mengatasnamakan ayat-ayat suci
Seolah mereka adalah makhluk paling suci yang diutus oleh Sang Pencipta.
Untuk membersihkan makhluk kotor yang ada di bumi.
Untuk menghakimi orang-orang waras yang tidak sejalan dengan mereka.

Orang-orang gila memang sudah gila
Tapi mereka tidak mau disebut sebagai orang gila
Mereka ingin harkatnya dijunjung tinggi
Walaupun keiginannya tanpa alasan yang jelas dan masuk akal
Mereka terbiasa menuntut keadilan dan menyalahkan orang lain
Walaupun mereka tau merekalah yang sering berbuat tidak adil dan berbuat salah

Hidup di tengah-tengah orang gila
Kondisi dan segala aturan menjadi gila
Orang-orang waras jadi ikut-ikutan gila
Jadi membenarkan tindakan orang gila
Maka jadilah Negeri Gila yang dihuni orang-orang gila.
Semua dikutuk jadi gila!

Balikpapan, 22 Oktober 2020
Di tengah Pandemi COVID-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun