Hutang pemerintah Indonesia yang menembus angka Rp 4000 Triliun telah menjadi perhatian publik. Belum lagi penurunan subsidi yang diberikan pemerintah, lalu fokus pemerintah untuk membangun infrastruktur yang sepertinya agak memaksa. Pada artikel ini saya akan membahas tentang pro hutang serta pembangunan infrastruktur Indonesia, menjelaskan pentingnya pembangunan infrastruktur di suatu negara.
Hutang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan oleh pemerintah negara-negara maju atau badan-badan internasional yang khusus dibentuk untuk memberikan pinjaman dengan kewajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman tersebut. Tujuannya untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan untuk membiayai defisit transaksi berjalan (current account) neraca pembayaran dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga posisi cadangan devisa tidak terganggu.
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh Indonesia selalu membutuhkan pembiayaan finansial yang tidak sedikit. Sumber pembiayaan pembangunan idealnya berasal dari penggalian sumberdaya di negara sendiri. Namun idealisme tersebut tidak selamanya terjadi. Tabungan domestik yang dihimpun oleh lembaga keuangan jumlahnya tidak mencukup kebutuhan untuk investasi dalam negeri. Belum lagi ditambah dengan adanya kebutuhan devisa yang akan digunakan untuk membiayai impor baik impor barang modal maupun impor barang siap pakai untuk konsumsi domestik.
Hutang luar negeri tidaklah selamanya buruk, kita harus memikirkan dari sisi lainnya. Hutang akan baik jika digunakan dengan baik juga. Salah satu alasan kenapa pemerintah harus berhutang lagi yaitu untuk menutup hutang dari periode sebelumnya yang jatuh tempo saat ini. Tetapi di zaman sekarang, banyak masyarakat yang berpikir tentang hutang ini, terlebih di provokasi oleh kaum-kaum politik. Sebagai warga negara Indonesia yang bijak sudah seharusnya kita membuka mata dengan keadaan sekarang. Jika tidak hutang, Indonesia akan tetap begini saja alias tidak ada kemajuan, sesuatu yang sudah terencana menjadi tertunda, dan lebih banyak menimbulkan dampak negatif di masa yang akan datang
Bertrand Badre seorang World Bank Managing Director&Chief Financial Officer mengakui bahwa adanya infrastruktur sangatlah penting bagi suatu negara karena akan membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan kerja, dan akses distribusi yang lebih mudah. Beliau beropini pada tulisannya di situs resmi www.worldbank.org bahwa infrastruktur bisa mengurangi kemiskinan, meningkatkan standar hidup untuk semua (karena tersedianya air bersih, listrik dsb.) dan membantu negara dalam memanfaatkan potensinya secara maksimal.
Infrastruktur yang harus menjadi perhatian lebih adalah diluar pulau Jawa. Salah satu contohnya di provinsi saya sendiri Kalimantan timur. Di Kalimantan Timur masih banyak sekali daerah yang belum teradapat listrik, jalan ke kampung belum aspal, banyak jalan yang berlubang sehingga bisa mencelakakan pengguna jalan. Kalau insfrastruktur di Indonesia semua sudah merata, saya yakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata terhadap tiap-tiap daerah yang dilalui oleh infrastruktur tersebut. Selain itu juga akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita pada provinsi tersebut.
Saya yakin bahwa pemerintah beserta jajarannya sudah pasti mempersiapkan dengan matang segala resiko yang akan terjadi di masa depan, selama pengelolaan keuangan negara (termasuk hutang) masih aman dalam artian terbuka dan tidak ada penggelapan atau penyelewengan serta sesuai dengan rancangan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka tidak perlu terlalu khawatir akan kondisi negara kita ini.Pemerintah juga sudah pasti bertanggung jawab dalam mengendalikan hutangnya, tidak lepas tangan begitu saja.
Referensi
Kevin Genjar S.N., I. O. (t.thn.). Jurnal Unej. Diambil kembali dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/download/9188/6153/
Darmawan, I. (2022, Juni 30). e-journal.isd.ac.id. Diambil kembali dari https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JPEA/article/download/5077/2834
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI