Mohon tunggu...
Iffah Nurfiati
Iffah Nurfiati Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia SMA Negeri 14 Malinau

Menggemari kegiatan outdoor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Modul Kimia dengan Metode Diskusi dan Permainan

14 September 2023   16:47 Diperbarui: 14 September 2023   17:05 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran

 

  • Lokasi                                         : SMA Negeri 13 Malinau 
  • Lingkup Pendidikan             : Sekolah Menengah Atas
  • Sasaran                                      : Peserta Didik Kelas XI IS SMA Negeri 13 Malinau Tahun Pelajaran 2022/2023
  • Tujuan yang ingin dicapai : Peserta didik memiliki keinginan/ semangat belajar kimia baik secara mandiri maupun terbimbing disertai kemampuan memahami pelajaran yang baik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Modul kimia yang ringkas dengan metode diskusi dan permainan
  • Penulis                                        : Iffah Nurfiati, S.Pd
  • Tanggal                                      : 10 September 2023

A. Situasi:

     1.Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

Setelah dilakukan pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI, mata pelajaran kimia menjadi salah satu matapelajaran yang memiliki hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi penulis sebagai pengampu matapelajaran tersebut. Penulispun melakukan kajian literasi dan wawancara langsusng kepada peserta didik dan beberapa rekan sejawat untuk mengetahui akar permasalahannya. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa penyebab masalah sebagai berikut:

  • Model pembelajaran yang selama ini diterapkan masih kurang menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
  • Media pembelajaran yang masih konvensional dan kurang interaktif belum mampu meningkatkan motivasi belajar dan rasa ingin tahu peserta didik era Abad 21
  • Peserta didik menyukai lebih banyak praktik dibandingkan teori (lebih tertarik pada yang bersifat kinestetik dibanding hanya visual)
  • Materi kimia banyak yang bersifat tidak nyata atau sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik merasa tidak begitu menarik.
  • Peserta didik merasa penat dengan padatnya jadwal pelajaran yang dibebankan kepada mereka, sehingga berpengaruh dengan daya tangkap/ tampung informasi atau pelajaran
  • Peserta didik masih terkendala dalam proses pembelajaran perhitungan dasar (perkalian, pembagian, penguranga, penjumlahan), sehingga saat menemukan materi yang bersifat perhitungan akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari perencanaan guru.

      2. Praktik Baik (Best Practice) ini menjadi penting untuk dibagikan karena permasalahan yang dihadapi penulis juga menjadi masalah bagi guru/ pengajar di banyak sekolah formal maupun di lembaga pendidikan non-formal. Penulis membagikan pengalaman Best Practice ini untuk bisa menjadi salah satu alternatif solusi kepada guru-guru dimanapun yang mengalami pemasalahan yang sama, meskipun dengan situasi dan kondisi yang berbeda di tiap tempat, namun penulis berpendapat bahwa penerapan model dan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan mampu mengatasi beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar, serta rangkaian kegiatan pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan berpusat pada keaktifan peserta didik yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

       3. Peran dan tanggung jawab penulis sebagai seorang guru, tentunya adalah menyiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan agar siap dalam menghadapi perkembangan abad 21. Membekali peserta didik dengan pengetahuan,  keterampilan dan kemampuan berpikir kritis yang baik, keinginan belajar mandiri yang tinggi, kemampuan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memfasilitasi peserta didik untuk dapat mencapai komponen-komponen tersebut dalam setiap langkah proses pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru sangat berperan penting untuk mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

B. Tantangan

Pembelajaran kimia menggunakan Modul kimia yang ringkas dengan metode diskusi dan permainan, dalam penerapannnya di  sekolah tentu saja ada tantangan yang dapat mempengaruhi tercapainya hasil yang maksimal dari pembelajaran ini, oleh karena itu penulis melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli serta rekan sejawat di sekolah. Adapun tantangan yang telah diidentifikasi antara lain:

1. Literasi atau minat membaca peserta didik yang rendah

2. Bahan literasi yang kurang diperpustakaan dan juga jaringan internet tidak memadai untuk memudahkan mencari materi yang sesuai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun