Anak usia dini merupakan anak yang berada dalam rentang usia 0 – 6 tahun yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Pada masa usia dini anak sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, karena pada usia tersebut anak mengalami perkembangan yang sangat besar baik secara fisik maupun psikis. Dengan begitu anak usia dini disebut juga dengan masa keemasan ( The Golden Age ). Pada periode keemasan masa anak merupakan fase/tahap yang sangat fundamental bagi perkembangan individu anak, karena pada fase/tahap inilah terjadinya peluang yang cukup besar untuk pembentukan dan pengembangan anak. Serta sebagai tahap perkembangan berbagai potensi dan menentukan tahap perkembangan selanjutnya.
Dan pada usia 4-5 tahun perkembangan anak dalam 6 aspek perkembangan yaitu perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,perkembangan sosial emosional, dan perkembangan seni dapat dioptimalkan,
Salah satunya yaitu perkembangan kognitif pada anak yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. Agar perkembangan anak dapat berkembang secara optimal dapat diberikan rangsangan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menstimulasi anak seperti menciptakan media belajar yang kreatif dan inovatif. serta konkrit Sehingga anak-anak akan tertarik .
Media belajar merupakan alat untuk membantu guru dalam menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan di capai. Media pembelajaran untuk anak usia 4-5 tahun atau dalam konteks anak TK dalam kaitannya dengan perkembangan kognitif yang dapat memberikan kenyamanan karena anak usia TK hakikatnya belajar sambil bermain. Oleh karena itu saya sebagai guru TK Mencoba menciptakan media pembelajaran untuk mengembangkan aspek kognitif anak dalam mengenal bentuk geometri sederhana dan mengelompokkan benda sesuai dengan bentuk geometri yaitu dengan nama si“KOMET”.
si “KOMET” merupakan Kotak Geometri yang dibuat untuk membantu anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri (lingkaran, kotak dan segitiga) serta dapat membantu anak dalam mengelompokkan benda benda yang ada disekitar anak berdasarkan bentuk geometri.
si “KOMET” yang terbuat dari bahan toples plastik aman digunakan untuk anak, bahan pembuatan si “KOMET” antara lain:
- Toples plastik yang berukuran 23 cm x 15 cm x 15 cm
- Kardus ukuran 15 cm x 10 cm (2 lembar)
- Kain flannel
- Gunting
- Lem tembak
- Penggaris
- Spidol
- Kater
Cara pembuatannya :
- Siapkan toples lubangi tutup toples membentuk lingkaran, kotak dan segitiga menggunakan kater
- Beri sekatan pada isi toples menjadi 3 bagian menggunakan potongan kardus yang dilem
- Lapisi toples dengan kain flannel sesuai dengan warna yang disukai
- Beri hiasan flannel yang sudah dibentuk segitiga, kotak dan lingkaran pada toples sesuai dengan bentk lubangnya.
- Tutup toples dan si “KOMET” pun siap untuk digunakan.
Cara permainannya :
- Siapkan benda-benda yang ada disekitar yang berbentuk lingkaran, kotak dan segitiga seperti tutup botol, penghapus dll.
- Anak-anak memasukkan benda yang sudah disiapkan mereka memasukkan benda satu persatu ke dalam lubang si “KOMET” sesuai dengan bentuk lubang si “KOMET”
Manfaat si “KOMET”
- Dapat membantu anak mengenal bentuk geometri (lingkaran, kotak dan segitiga)
- Dapat membantu anak mengelompokkan benda sesuai dengan bentuknya.
- Dapat melatih motorik halus anak
- Dapat melatih bahasa anak ketika anak menyebutkan nama benda atau nama bentuk geometri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H