Masih samakah esensi menulis
ketikan jemari yang beradu dengan keyboard
diartikan sedang menulis
masih adakah pedagang pensil dan pulpen di bis kota
ketika laptop dan PC tablet ramai di tawarkan di bursa elektronik
Ketika segala yang bermakna menulis dan mengetik tercabut dari akar filosofisnya
atau memang sudah tak ada lagi sensasi yang di sajikan
saat menekan keyword yang dirasa lebih mudah
dibanding meliukan grafit yang dibalut kayu
yang di apit tiga jari siap mengantarkan kita berkelakar
hingga lelah jari jemari
seperti lelahnya pensil dan kertas menunggu kembali terisi.
“Celoteh mereka berdua meninggi bersahutan”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H