Mohon tunggu...
Ifandi Khainur Rahim
Ifandi Khainur Rahim Mohon Tunggu... -

ex-Ketua BEM Fakultas Psikologi UI 2018. Hobinya menulis dan bikin video. Tulisannya random kalo di Kompasiana. Lebih lanjutnya, silahkan kunjungi https://www.ifandikhainurrahim.com/ atau cek channel Youtube saya http://youtube.com/c/SatuPersenOfficial

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudahkah Mahasiswa Bergerak Bersama Masyarakat?

19 Februari 2017   22:41 Diperbarui: 19 Februari 2017   23:27 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Gambar aksi dua tahun jokowi, potong ayam-potong ayam] || Tribun Video - Tribunnews.com

Minggu, 19 Februari 2017

Akhir-akhir ini, di timeline sebuah media sosial yang bernama LINE, saya melihat banyak cuitan-cuitan negatif muncul tentang aksi demonstrasi mahasiswa. Salah satunya adalah aksi dua tahun evaluasi Jokowi oleh BEM SI. Banyak sekali komentar-komentar negatif yang dilambungkan netizen terhadap isu tersebut, entah karena kurangnya landasan intelektual, kurangnya kebermanfaatan, dan/atau cara yang dirasa kurang tepat dalam melakukan aksi massa. Meskipun begitu, tetap saja, ada beberapa (atau mungkin banyak) anak pergerakan menganggap aksi tersebut sebagai cara yang baik untuk mencapai perubahan. Hmm, bagaimana menurut anda?

Kalau berbicara tentang “perubahan”, saya secara otomatis selalu mengasosiasikan kata tersebut dengan kata “revolusi”. Ya, itu adalah kata yang selalu didengung-dengungkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang katanya “anak pergerakan” sejati. Pasti saja, kalau berbicara tentang pergerakan mahasiswa, revolusi tahun ‘98 akan menjadi hal utama yang selalu diagung-agungkan. Simpel saja, karena kejadian tersebut dianggap sebagai revolusi besar yang diinisiasi oleh mahasiswa.

Saya tidak bisa menyangkal bahwa mahasiswa memang berperan penting dalam revolusi ’98. Meskipun begitu, peran MASYARAKAT juga tidak kalah pentingnya. Sayangnya, justru kebanyakan gerakan yang diinisiasi mahasiswa sekarang banyak yang kontra dengan keinginan masyarakat. Tidak jarang masyarakat dari berbagai kelas sosial memprotes aksi demonstrasi mahasiswa, dianggap tidak jelas, tidak bermanfaat, dsb. (meskipun memang ada juga masyarakat yang masih mendukung aksi mahasiswa).

Ketika pergerakan mahasiswa sudah berseberangan dengan masyarakat dan/atau diprotes oleh masyarakat, lalu hal yang menjadi pertanyaan besar adalah: Untuk siapa mahasiswa bergerak sekarang? Masyarakat yang mana? Karena kalau kita berbicara soal revolusi yang terjadi di tahun ‘98, revolusi tersebut terjadi karena mahasiswa berhasil bergerak bersama seluruh elemen masyarakat. Berbeda dengan sekarang, di mana pergerakan mahasiswa tidak jarang dianggap negatif oleh masyarakat, bahkan dianggap negatif oleh mahasiswa itu sendiri.

Perubahan sosial

Sampai sekarang saya masih selalu ingat dengan materi perubahan sosial dalam yang ada dalam pelajaran sosiologi saat SMA. Memang materinya bukan materi yang spesifik membicarakan tentang pergerakan mahasiwa. Akan tetapi, materi ini membahas tentang perubahan sosial dan revolusi, sesuatu yang menjadi tujuan pergerakan mahasiswa.

Dalam materi tersebut, terdapat empat syarat kenapa bisa terjadi sebuah ‘revolusi’. Dengan kata lain, empat syarat tersebut harus ada jika ingin menciptakan sebuah revolusi. Empat syarat revolusi tersebut adalah:

1. Harus ada KEINGINAN DARI MASYARAKAT untuk mengadakan perubahan

2. Adanya PEMIMPIN

3. Adanya MOMENTUM yang tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun