Masih tersisa ungkapan-ungkapan sang pemancar sinar diatas sinar, Aku selalu merindukanmu wahai baginda.Â
Syafaatmu yang kami harapkan pertolonganmu yang bisa menjadi jembatan kelak di akhirat, Aku selalu merinduimu sepanjang jalan, namun rindu ini membelenggu.
Sudikah engkau melihat diriku yang penuh noda dari kusamnya dunia ini,Â
Alangkah indahnya jika gengamanmu bisa menuntunku kejalan cahaya yang terang, Apakah bisa diri ini untuk menjadi bagian darimu, ohh kekasih sang pencipta alam, bawakah diriku hanyut dalam kemesraannya. Diri ini tidak mampu untuk mengaku golongan darinya.
Saya berharap masih ada harapan untuk bersamamu wahai sangrembulan diatas rembulan. Diri ini meminta ampunan atas ketikmampuan untuk melakukan tugas.
Wahai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H