[caption id="attachment_120056" align="aligncenter" width="660" caption="Google Images"][/caption] Jumlah populasi penduduk Indonesia lebih dari 230 juta jiwa, dan pengguna ponsel hampir menyamai populasi penduduk, bahkan bisa lebih. Dengan rincian : pelanggan Telkomsel 100 juta, XL 30 juta, Indosat 30 juta, Axis 10 juta, Tree 10 juta, serta pelanggan dari jaringan Cdma yang seluruhnya di perkirakan sekitar 50 juta pelanggan.
Jumlah diatas merupakan klaim para operator mengenai jumlah pelanggan mereka. Tapi saya sendiri kurang yakin dengan angka-angka yang diberikan oleh para operator tersebut, jika memang data-data yang di klaim oleh operator itu benar, maka Indonesia menjadi Negara ketiga pengguna ponsel terbesar di dunia setelah China dan India.
Melonjaknya pengguna ponsel di Indonesia saya perkirakan karena dengan banyaknya ponsel-ponsel dari tirai bambu yang relatif murah, sehingga terjangkau oleh masyarakat kelas menengah dan bawah. Tapi saya tidak ingin membahas lebih dalam tentang pengguna dan ponselnya dalam tulisan kali ini, yang ingin saya bahas adalah Chip atau kartu perdana yang kita gunakan dalam ponsel.
Tidak banyak yang tahu bagaimana proses pembuatan kartu perdana, dan mungkin baru saya satu-satunya yang mengulas tentang hal ini di Indonesia. Dengan bantuan teman yang bekerja di salah satu operator Indonesia, maka saya mencoba untuk menuliskan proses pembuatan kartu perdana ini, semoga apa yang saya tulis disini dapat menambah pengetahuan anda tentang sisi lain dunia ponsel, yaitu kartu perdana.
Tahukah anda, bahwa kartu perdana dibuat dalam sekali sebanyak sepuluh ribu buah. Ketika saya Tanya kepada teman, beliau menjawab bahwa itu merupakan prosedurnya, jadi jika membuat nomer, misalnya 1, maka nomer itu harus berurut dari 1 sampai 10.000. Dan Chip dibuat sebanyak 10.000 buah dalam sekali pembuatan.
Bagaimana Proses pembuatannya, inilah proses pembuatan kartu perdana :
1.Pembuatan Nomer
Inilah tahapan awal dalam membuat kartu perdana, nomer dibuat sebanyak 10.000 dalam sekali buat, dan nomer itu harus berurut. Pembuatan nomer dibuat memakai software khusus, dan tidak semua operator sama softwarenya dalam pembuatan nomer ini, begitu yang saya tahu dari teman saya.
2.Test Call
Setelah nomer dibuat, proses selanjutnya adalah melakukan test call, yaitu sebuah percobaan melakukan panggilan, dan untuk menentukan sebuah nomer layak atau tidak untuk diterbitkan. Test call ini dikerjakan menggunakan alat khusus. Namun tidak semua nomer dilakukan uji test call, biasanya hanya sepuluh nomer dari sepuluh ribu, dan diambil dari kelipatan seribu.
3.Pembuatan Chip
Inilah proses selanjutnya dalam pembuatan kartu, seperti yang saya sebutkan diatas, bahwa pembuatan chip dalam sekali sebanyak sepuluh ribu buah sesuai dengan pembutan nomer. Dan chip ini terbagi menjadi 3 : 1. Chip kosong, yaitu chip yang belum terisi oleh nomer. 2. Chip setengah isi, yaitu chip yang sudah berisi nomer, namun nomernya belum lengkap, misalnya : 0812……(telkomsel), 0856……(indosat), 0817……(xl), jadi chip setengah isi hanya berisi 4 digit nomer atau kurang dari 12 digit. 3. Chip isi, yaitu chip yang sudah terisi nomer dengan komplit 12 digit atau 11 digit (kartu halo).
4.Penyinkronan Nomer dengan Chip
Setelah ketiga proses diatas selesai, maka proses terakhir adalah penyinkronan antara nomer dengan chip. Proses ini menggunakan alat khusus seperti gambar dibawah, dan tentu saja menggunakan software khusus pula dalam pengerjaannya. Alat yang saya tunjukkan dibawah ini adalah alat untuk menyinkronkan nomer dengan chip hanya bisa satu kartu perdana, biasanya alat ini digunakan pada gerai-gerai operator, jika anda kehilangan ponsel, namun kita ingin nomer kita yang hilang dipakai kembali, maka kita harus datang ke gerai operator, dan inilah alatnya yang hanya bisa membuat satu kartu perdana. Namun ada juga alat penyinkron yang bisa membuat seratus kartu perdana dalam sekali buat. Biasanya alat itu ditaruh di pusat pembuatannya.
[caption id="attachment_120053" align="aligncenter" width="300" caption="Alat sinkron kartu dengan nomer. Gambar atas mesin yang masih kosong, sedangkan gambar bawah chip siap di sinkronkan dengan nomer."]
Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda..!!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H