[caption id="attachment_224803" align="alignleft" width="468" caption="Ilustrasi Pribadi"][/caption]
Ramadhan adalah nikmat Allah Swt yang sangat agung, yang dikaruniakan kepada kaum muslimin selagi nikmat tersebut dihargai. Jika tidak, bulan Ramadhan akan datang dan pergi begitu saja tanpa ada manfaat apapun. Sebuah hadits menyebutkan, “ Jika umatku mengetahui tentang bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap agar sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan”. Setiap orang memahami betapa sulitnya seandainya kita berpuasa sepanjang tahun. Tetapi, jika dibandingkan dengan pahala bulan Ramadhan, Nabi Saw bersabda, “Niscaya umatku akan mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan”.
Banyak sekali hadits Nabi Saw yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Ramadhan, sehingga tidak mungkin bagi saya untuk menuliskan seluruhnya disini. Saya juga berfikir, jika saya tuliskan dengan lebih rinci, mungkin akan membosankan orang yang membacanya. Karena dewasa ini, orang semakin kurang memperhatikan agama. Hal ini tentunya tidak perlu dijelaskan panjang-lebar. Kita dapat mengukur diri kita masing-masing betapa minat terhadap ilmu dan pengamalan agama senantiasa menurun. Untuk itu, inilah hadits-hadits mengenai keutamaan Ramadhan.
Dari Salman ra., ia berkata, “Pada akhir bulan sya’ban, Rasulullah Saw berkhutbah kepada kami, Sabdanya, “Wahai manusia, telah dekat kepadamu bulan yang agung lagi penuh berkah. Bulan yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Bulan yang didalamnya Allah telah menjadikan puasa sebagai fardhu dan bangun malam sebagai sunnat. Barangsiapa mendekatkan diri didalamnya dengan beramal sunnah, maka (pahalanya) seperti orang yang beramal fardhu pada bulan lainnya.
Dan barangsiapa beramal fardhu didalamnya, maka pahalanya seperti orang yang beramal tujuh puluh amalan fardhu pada bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran, dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan kasih saying, bulan saat rezeki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan memperoleh pahala yang sama tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.
“Mereka berkata, “Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa”. Beliau bersabda, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi makanan berbuka puasa, meskipun sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu. Inilah bulan yang awalnya penuh rahmat, tengahnya penuh ampunan, dan akhirnya adalah kebebasan dari api neraka. Perbanyaklah empat amalan pada bulan itu.
Dua diantaranya menyenangkan Tuhannya, dan dua lainnya kamu pasti memerlukannya. Adapun dua perkara yang dengannya kamu menyenangkan Tuhanmu ialah : Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan kamu memohon ampunan-Nya. Dan dua yang kamu pasti memerlukannya ialah : kamu memohon kepada Allah surga dan kamu berlindung kepada-Nya dari api neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya seteguk minum dari telagaku yang ia tidak akan haus hingga masuk surga”. (Hr. Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Ibnu Hibban).
Mutasalsilatun……………….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H