Mohon tunggu...
Ifan Anwar
Ifan Anwar Mohon Tunggu... -

Wahai dunia.. sesungguhnya engkau ini hina, tetapi engkau begitu sangat di inginkan, bahkan di kejar-kejar oleh manusia..\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nWahai dunia.. kemuliaanmu tidak lebih dari sebelah sayap nyamuk, dan semenjak engkau diciptakan, maka Allah Swt tidak memandang, bahkan tidak menoleh sedikitipun kepadamu..\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nWahai dunia.. sesungguhnya engkau adalah penipu yang ulung, dan banyak manusia yang telah tertipu olehmu..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hujan Besar Mengakibatkan Sebagian Jakarta Banjir

17 Agustus 2010   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_229557" align="alignleft" width="300" caption="Genangan air setinggi lutut di gang masuk kampung sawah (Koleksi Pribadi)"][/caption] Hujan merupakan rahmat yang diturunkan oleh Allah Swt, namun tidak demikian bagi warga Jakarta, jika hujan yang turun ke bumi melebihi intensitas biasanya. Sore tadi sekitar jam 1.30 siang sampai jam 4 sore mengakibatkan jalan-jalan di Jakarta tergenang air. Fenomena ini adalah hal yang biasa dialami oleh warga Jakarta jika curah hujan cukup tinggi.

Dan bagi warga khusus yang berada sekitar bantaran sungai, maka mereka harus siap-siap menghadapi banjir yang menghampiri rumah-rumah mereka, karena disebabkan air bah yang datang disebabkan air sungai meluap. Seperti yang terjadi pada warga kampung sawah, gandaria selatan, cilandak. Kebetulan daerah ini tidak jauh dari tempat tinggal saya sekarang, jadi tadi sore saya sempat melihat bagaimana air sungai itu meluap dan menggenangi rumah mereka sampai setinggi genteng rumah mereka.

Menurut penuturan warga, sudah sepuluh tahun terakhir ini mereka mengalami banjir setiap tahunnya, hal itu disebabkan karena danau atau setu tempat menampungnya air bah jika terjadi penguapan saat ini sudah diurug dan dijadikan ruko. Dan saat ini sudah tidak ada lagi tempat untuk menampung air yang meluap dari sungai tersebut. Ironis memang di kota besar seperti Jakarta, dan pada saat perayaan hari kemerdekaan, namun banjir di ibukota masih saja kerap terjadi.

[caption id="attachment_229559" align="aligncenter" width="500" caption="Ketinggian air mencapai atap genteng (Koleksi Pribadi)"][/caption] Bukan hanya di kampung sawah yang saya lihat tadi sore, tapi saya yakin tempat-tempat lain di Jakarta bagian lain pun mengalami hal yang sama dengan kampung sawah, khusunya tempat-tempat yang nota bene merupakan daerah rawan banjir. Kejadian banjir sudah menjadi sesuatu yang menjadi hal biasa bagi warga Jakarta, namun tampaknya pemerintah belum begitu serius untuk menangani hal ini, terbukti belum terselesaikannya masalah yang satu ini.

Sampai kapan kejadian ini akan selalu dialami oleh warga Jakarta, lima tahun atau sepuluh tahun kedepan? Dan sampai kapan permasalahan ini terselesaikan? Saya belum menemukan jawabannya sampai saat ini.Ibukota banjir, ibukota tergenang air.. semoga pemerintah memperhatikan semua ini dengan keseriusan dalam kinerja mereka..semoga.. itu harapan dari warga Jakarta seluruhnya..

Bagi mereka yang rumahnya kebanjiran, Semoga di bulan Ramadhan ini diberi ketabahan yang lebih oleh Allah Swt.. Amin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun