[caption id="attachment_174278" align="alignleft" width="264" caption="Logo PRJ"][/caption] Hari ini tanggal 22 Juni, bertepatan dengan tanggal lahir Jakarta, kota yang sudah berusia 483 tahun ini, merupakan kota tertua di Indonesia. Peringatan Ultah Jakarta sendiri berlangsung di Kota Tua, dan Apel yang dibuka oleh Gubernur Fauzi Bowo, atau biasa dipanggil bang Foke, dilaksanakan di lapangan Monumen Nasional (Monas), pada pagi tadi.
Banyak hal-hal menarik dalam setiap perayaan HUT DKI kali ini, diantaranya para sopir transjakarta pada semua koridor yang diharuskan menggunakan kopiah dan baju koko bagi sopir laki-laki,sedangkan untuk yang perempuan diharuskan menggunakan kebaya encim, para aggota DPRD, dan sebanyak 73 item kegiatan akan dilaksanakan dalam menyambut Ultah Jakarta tahun ini.
Namun, dibalik kegiatan-kegiatan diatas, ada sesuatu hal yang selalu menjadi ciri khas dalam memperingati HUT DKI, yaitu selalu digelarnya Pekan Raya Jakarta, atau biasa disebut PRJ. Acara PRJ merupakan acara yang selalu dinanti-nanti oleh warga Jakarta, PRJ sendiri pertama kali digelar pada 5 juni hingga 20 juli pada tahun 1968, dan berlangsung dikawasan Monas, dan ide dilangsungkannya PRJ ini, keluar dari Gubernur DKI pada waktu itu, yaitu Ali Sadikin, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bang Ali, gagasan itu keluar pada tahun 1967, dan baru direalisasikan pada tahun 1968.
Bagi anda yang berada diluar Jakarta, mungkin bertanya-tanya apa sih PRJ itu?, karena saya warga Jakarta, maka saya mencoba untuk menjelaskan sekelumit tentang PRJ. Pekan Raya Jakarta (PRJ), merupakan Pameran besar yang diadakan disuatu tempat, dan Pameran ini berlangsung lama, biasanya sekitar 1 bulan penuh. Dan PRJ berlangsung pada sore hingga malam hari, memang fungsi PRJ sebenarnya adalah wadah pasar malam, dimana para pedagang menjajakkan berbagai macam dagangannya.
Tetapi seiring perkembangan jaman, fungsi PRJ sekarang telah berubah, dari yang hanya sekedar pasar malam, sekarang PRJ juga menyajikan berbagai permainan-permainan yang biasa kita temui pada pasar-pasar malam, dan berbagai pertunjukkan-pertunjukkan musik yang dimeriahkan oleh artis-artis ibukota.
[caption id="attachment_174287" align="aligncenter" width="500" caption="Para pengunjung yang memadati PRJ"][/caption]
Saat PRJ masih berlangsung dikawasan Monas, saya sering mengunjunginya, bersama teman-teman, saya sering bermain disekitar PRJ, waktu kecil dulu, memasuki area PRJ itu masih gratis. Semenjak PRJ pindah dari Monas ke kawasan Kemayoran pada tahun 1992, saya sudah agak jarang mengunjungi pasar malam HUT DKI ini, walaupun setiap tahun acara ini selalu diadakan oleh PemProv DKI, dalam setiap HUT-nya.
Harapan saya sebagai warga Jakarta, semoga dengan HUT DKI tahun ini Jakarta lebih berbenah diri lagi, khususnya yang menyangkut sarana dan pra-sarana publik. Agar masyarakat lebih nyaman lagi dalam setiap melakukan aktifitasnya, dan terlebih lagi PemProv harus mencanangkan Jakarta bebas banjir, dan bebas macet..hehehe
Selamat Ulang Tahun Kotaku yang ke 483..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H