Mohon tunggu...
Ifa Lathifatur Rohmaniyah
Ifa Lathifatur Rohmaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) - Unisnu Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kegiatan "Password Masuk Kelas" Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar

21 Oktober 2023   16:14 Diperbarui: 21 Oktober 2023   16:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap individu tumbuh dan berkembang melalui proses belajar, dimana  belajar  mampu merubah  serta  membentuk  pola  dan juga  tingkah  laku  individu  itu sendiri. Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa melalui cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam belajar yaitu minat (Jalilah, 2021).

Minat merupakan adanya suatu rasa ketertarikan pada suatu kegiatan atau aktivitas tanpa ada dorongan orang lain. Minat merupakan landasan penting dalam mendorong siswa untuk belajar secara sukarela. Menurut Safari (Nugroho & Haslina, 2022) indikator minat terdiri atas empat bagian penting yaitu perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa dan partisipasi siswa. Perasaan senang ditandai dengan siswa akan terus mempelajari ilmu yang disenangi tanpa ada rasa terpaksa. Ketertarikan siswa berkaitan dengan rasa ingin tahu dan penerimaan terhadap tugas yang diberikan. Perhatian siswa dilihat dari konsentrasi siswa saat sedang berdiskusi dan mengikuti pembelajaran. Partisipasi siswa terhadap suatu hal yang dapat membuat siswa senang dan tertarik untuk selalu mengikuti suatu kegiatan (Septiani et al., 2020). Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan minat belajar yaitu ketertarikan atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan terlibat dalam setiap aktivitas belajar tanpa adanya dorongan orang lain atau paksaan karena menyadari pentingnya dan bernilainya hal yang dipelajari.

Minat merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan pembelajaran. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan minat kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun sekarang ini banyak siswa sekolah dasar yang memiliki minat belajar rendah. Rendahnya  minat  belajar  siswa  bukan  tanpa alasan, ini dapat disebabkan oleh salah satu faktor eksternal yaitu guru. Guru tidak merangsang dan mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, serta mengajar dengan cara membosankan (Husamah et al., 2018:12). Selain itu ada juga guru yang mengajar tanpa memperhatikan kemampuan kognitif siswa yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat membuat siswa dengan kemampuan kognitif rendah menjadi kurang minat dalam belajar dikarenakan siswa merasa tertinggal dalam setiap pembelajaran. Apabila hal itu dibiarkan, tentu akan berdampak negatif pada hasil belajar siswa.

Menyikapi permasalahan di atas, maka guru harus dapat berperan aktif dalam proses peningkatan minat belajar siswa. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Sebagaimana yang diungkapkan Awalia (2021) bahwa  minat  belajar  dapat ditingkatkan dengan cara menerapkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, memberikan rangsangan dan  menuntut  keaktifan  siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan kegiatan "password masuk kelas".

"Password masuk kelas" ini merupakan kegiatan apersepsi. Memberikan apersepsi pada setiap awal pelajaran adalah penting untuk memastikan bahwa siswa siap menyerap pengetahuan belajar (Jayapada et al., 2020). Penerapan kegiatan "password masuk kelas" dimana pada setiap pagi para siswa dibiasakan mengevaluasi pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan, menimimalisir kesulitan pemahaman siswa, serta guru juga memperhatikan kesiapan fisik dan mental para siswanya agar begitu masuk kelas siswa sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan efektif. Kegiatan "password masuk kelas" ini berupa pemberian kuis berbentuk beberapa butir soal essay terkait materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di pagi hari sebelum para siswa memasuki ruang kelas.

Teknis pelaksanaan kegiatan ini yaitu siswa terlebih dahulu diminta berbaris didepan kelas. Selanjutnya guru memberikan soal essay yang sama kepada semua siswa, lalu mereka diminta untuk mengerjakan soal tersebut di buku. Bagi yang sudah selesai mengerjakan, jawabannya akan dicek oleh guru. Siswa hanya akan diperbolehkan masuk ke ruang kelas apabila berhasil menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Jika terdapat siswa yang kesulitan menjawab soal, maka guru akan membuatkan pertanyaan lagi dengan tingkatan yang lebih sederhana.

Manfaat dari penerapan kegiatan "password masuk kelas" yaitu dapat membuat siswa selalu berpartisipasi aktif, siswa pun akan lebih memperhatikan dan mengikuti proses pembelajaran dengan seksama, serta dapat meningkatkan minat belajar siswa sekaligus memberikan penguatan (reinforcement) atas pelajaran yang telah lalu dan dapat memeriksa kesiapan belajar anak sebelum dimulai pembelajaran dikelas. Selain itu kegiatan ini dapat mendiagnosis kesulitan belajar siswa, hal ini dapat dilihat ketika siswa merasa kesulitan saat diberikan pertanyaan, maka guru dapat memeriksa faktor apakah yang membuat siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Awalia, L. M., Pratiwi, I. A., & Kironoratri, L. (2021). Analisis Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa di Desa Karangmalang. Jurnal Basicedu, 5(5), 3940--3949.

Husamah, Y. P., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar & Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Jalilah, S. R. (2021). Merangsang Minat Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Tutorial Berbasis Media Video Sosiodrama untuk Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu, 5(6), 5953--5960.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun