Banyak orang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku kita bisa berjalan-jalan melintas benua tanpa harus datang langsung. Kunci kita bisa membuka jendela dunia tersebut, kita harus bisa melalukan aktivitas membaca dengan baik. Membaca dapat diartikan pula sebagai proses mengolah bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan
Guna memudahkan kita untuk memahami apa sebenarnya kegiatan membaca itu, kita bisa membagi kegiatan membaca menjadi beberapa tahap yaitu: 1) membaca permulaan, 2) membaca nyaring, 3) membaca dalam hati 4) membaca pemahaman, 5) membaca bahasa, 6) membaca teknik. Bagi pegiat paud tahap pertama dan kedua yang paling sering dilakukan. Membaca permulaan dapat diartikan proses pembelajaran dasar mekanisme membaca, seperti kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya, membina gerakan mata membaca dari kiri ke kanan, membaca kata-kata dengan kalimat sederhana. Sedangan membaca nyaring di satu pihak dianggap merupakan bagian atau lanjutan dari membaca permulaan, dan di pihak lain dipandang juga sebagai membaca tersendiri yang sudah tergolong tingkat lanjut, seperti membaca sebuah kutipan.
Membaca nyaring sering dilakukan oleh para guru PAUD saat ingin menyampaikan isi bacaan untuk anak didiknya yang belum bisa maupun yang belum lancar membaca. Â Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rothlein dan Meinbach (1993) dalam Supardi (2010) menunjukkan bahwa membaca nyaring dapat meningkatkan keterampilan berbahasa lainnya, membantu perkembangan anak mencintai buku, dan membaca cerita sepanjang hidupnya. Saat ini metode membacakan nyaring mulai dikenal dan berkembang di masyarakat. Metode ini disebut Read Aloud, di mana di Indonesia dikenalkan Roosie Setiawan. Roosie adalah penerjemah buku 'The Read-Aloud Handbook' karya Jim Trelease. Roosie juga sebagai pendiri komunitas Reading Bugs, Satgas Literasi Sekolah dan juga menulis buku 'Membacakan Nyaring'. Komunitas Read Aloud ini pun menyebar ke kota kita tercinta yaitu Kota Malang.
Fenomena membaca nyaring ini diyakini mampu membawa dampak positif bagi anak usia dini. Bila membaca nyaring ini dilakukan rutin, maka akan memberi manfaat bagi anak-anak yang mendengarkannya. Di antaranya:
Melatih Kemampuan Mendengar Anak Usia Dini
Ketika mendengar cerita yang dibacakan dengan nyaring, maka anak mudah mencerna isi buku tersebut. Kemampuan mendengar anak akan secara sadar berusaha menangkap sensor suara bacaan kata atau kalimat dari orang yang membaca buku. Apabila sensor suara dirasa kurang keras, anak otomatis akan mendekatkan telinga ke arah pembaca. Diharapkan saat ini terjadi si pembaca memperkeras suara bacaannya.
Menambah kosa kata
Cerita yang dibacakan dengan nyaring membuat anak menjadi lebih banyak mendengar dan mengenal kosa kata baru. Beberapa kosa kata akan diserap otak dan menjadi perbendaharaan kata baginya. Bahkan anak banyak mengenal kata-kata yang jarang digunakan dalam keseharian.
Membantu perkembangan otak lebih optimal
Anak yang terbiasa mendengar cerita, cenderung daya imajinasinya akan lebih berkembang dibanding anak-anak lainnya. Dia juga akan membayangkan percakapan dan isi cerita yang dibacakan tersebut. Sehingga otak akan berkembang dengan lebih baik lagi.
Memunculkan Kemampuan Berpikir Kritis