Mohon tunggu...
Ifa Ilmiah Pramudya
Ifa Ilmiah Pramudya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemaksimalan Penggunaan APBD Kabupaten Banyuwangi

10 April 2022   16:28 Diperbarui: 10 April 2022   16:30 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mengalami perkembangan ekonomi dengan sangat pesat. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari kinerja pemerintah daerah yang terus melakukan pembangunan guna terwujudnya kota maju yang mempunyai nilai daya saing tinggi. Di era atau pada masa pra pandemi ini, untuk melakukan pembangunan berkelanjutan dan mencukupi belanja daerah maka diperlukan anggaran belanja maka diperlukan penggunaan APBD yang cukup besar. Di Banyuwangi contohnya, di kuartal III/ 2021 menjadi tertinggi di Jawa Timur.Data ini diperoleh dan dilansir dari detik.com/ berdasarkan keterangan dari Biro Keuangan Daerah Kantor Pusat, dimana belanja APBD Banyuwangi mencapai 70,36%. Penyerapan tertinggi di  Jawa Timur.

Data tersebut dirilis di Surabaya oleh Kementerian Dalam Negeri pekan lalu saat rapat koordinasi Tim Evaluasi  (Tepra) untuk memantau pelaksanaan anggaran di kabupaten/ kota Jawa Timur. "Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendukung kinerja penyerapan APBD," kata Pemkab Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Penyerapan penggunaan APBD ini sangat dimaksimalkan untuk program kegiatan dimasing- masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang diantaranya meliputi bidang pertanian, pariwisata (meliputi wisata alam, dan kebudayaan), UMKM, infrastruktur jalan, desa maupun infrastruktur pendukung lainnya dan dalam penyaluran atau penggunaannya sangat berdampak langsung kepada kesejahteraan rakyat Banyuwangi yang merupakan prioritas utama dalam program SKPD ini.

Rancangan  APBD Kabupaten Banyuwangi tahun anggaran 2022 sebesar Rp 2.985 triliun, termasuk rinciannya, pendapatan awal daerah akan mencapai Rp 2.985. triliun, Pendapatan relokasi Rp 518 miliar, Rp 2.404 triliun. Dan penghasilan lain yang sah adalah Rp 63,2 miliar. 

Rancangan APBD tersebut sangat berdampak terhadap masyarakat secara langsung karena dengan adanya atau berlakunya APBD ini, infrastruktur pendukung kota seperti jalan, fasilitas kesehatan dan pendidikan ataupun yang lainnya dapat dibenahi dan dapat digunakan dengan layak oleh masyarakat kabupaten Banyuwangi.  Tidak hanya itu, pembiayaan pendidikan hingga jenjang sekolah menengah akhir/ kejurusan yang dianggarkan membuat angka melek baca menjadi semakin tinggi dan pendidikan terakhir yang dikenyam oleh masyarakat Banyuwangi berangsur- angsur meningkat. Fasilitas jalan di desa- desa yang perlahan- lahan mengalami pembetulan dan pelebaran membuat laju perpindahan masyarakat dari desa ke desa , desa ke kota, maupun kota ke kota lainnya menjadi semakin mudah diakses. Hal ini berdampak dan saling berkaitan dengan laju peningkatan ekonomi karena secara langsung memudahkan akses mobilitas maupun wisatawan yang menjadi daya tarik Kabupaten Banyuwangi semakin mudah.

Di sektor pariwisata, dana APBD yang digelontorkan oleh pemerintah digunakan untuk membenahi dan biaya perawatan wisata daerah seperti biaya perawatan lokasi dan gaji para petugas pariwisata Banyuwangi,  karena memang daya tarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara di Banyuwangi karena kekayaan dan keanekaragaman wisata alam dan wisata budaya di Banyuwangi yang meliputi wisata bahari ( pantai, snorkeling, surfing, diving, kano) , wisata kesenian ( tari dan budaya lainnya), wisata alam lainnnya (air terjun, gunung, dan rafting dll). Dari wisata inilah nama Banyuwangi juga mulai dikenal dikancah nasional hingga kancah dunia. Banyuwangi yang dahulunya hanya dikenal dengan kota transit karena memang awalnya hanya sebagai tempat singgah sebelum amsyarakat menuju ke Pulau Bali, dan juga dikenal dengan mistisnya karena peristiwa di masa lalu tentang pembantaian secara besar- besaran para dukun dan dan santetnya dimasa itu kini berangsur- angsur merubah citra banyuwangi.

Sejak 2018, sektor UMKM Banyuwangi mulai mengembangkan bisnis daerah berbasis digital. Hal ini yang mendorong Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan nakamukti award 2020 yang merupakan perhargaan bagi  kota dan kabupaten yang berhasil dalam mempromosikan atau mendorong peningkatan kualitas suatu produknya serta membangun UMKM didaerahnya secara pesat. Kota ini juga dinilai mampu bangkit setelah masa pandemi covid yang sangat panjang ini sejak tahun 2019. Sektor UMKM ini mampu bangkit juga karena di dukung dengan adanya industri pariwisata yang menjadi andalan dari kota ini. Sektor andalan Banyuwangi di bidang UMKM adalah kopi dan juga oleh- oleh wisata khas Kabupaten Banyuwangi. Dalam sektor ini, APBD sangat berperan penting dalam perkembangan pergerakan ekonomi untuk pembangunan daerah. Karena untuk pembangunan UMKM ini, APBD sebagai bantuan pendanaan terbesar daerah selain dana pribadi yang digelontorkan oleh setiap pelaku UMKM daerah untuk memajukan usahanya dan mengembangkan bisnis yang dijalankannya. Dengan meningkatkan sektor pariwisata, Pemkot Banyuwangi juga telah menciptakan digital marketplace untuk menawarkan produk-produk UMKM. Melalui Banyuwangimall.com, UMKM dapat menjual produknya dan dapat diakses oleh banyak pemangku kepentingan, termasuk wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

Ditengah dampak pandemi ini, sektor pertanian Kabupaten Banyuwangi berangsur mengalami pertumbuhan yang sangat membaik atau bisa dikatakan pulih dari sebelum awal pandemi di dua tahun terakhir. Lahan pertanian yang cukup luas di Banyuwangi juga sebagai salah satu penopang ketahanan pangan di Jawa Timur dan juga salah satu program unggulan daerah. Pertumbuhan di sektor pertanian ini tidak hanya pada sisi produksi dan penyediaan pangan saja, tetapi juga memadukan sektor pertanian dengan sektor lainnya khususnya pariwisata sebagai produk unggulan dari kerja kolaborasi dan inovasi  beragam event yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Seperti contohnya saja Agro Expo yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh pemerintah pariwisata dan kebudayaan Ba nyuwangi yang menciptakan adanya agrowisata yaitu wisata berbasis agro (pertanian) dan  wisata (wisata) yang disatukan yang bertujuan memberikan dampak edukasi kepada peserta serta ajang promosi wisata, UMKM yang konsepnya bisa menjadikan ajang pertumbuhan wisata dan ekonomi daerah. Di zaman ini pun, masyarakat khususnya kaum muda yang melek akan intelektual diharapkan dapat membangun start- up dibidang pertanian berbasis teknologi informasi yang dapat merubah citra pertanian tradisional menjadi modern dan dengan adanya ini dapat menarik kaum milenial muda lainnya untuk melestarikan sektor pertanian di daerahnya maupun skala nasional. Dalam sektor pertanian ini, APBD sangat berperan sebagai alat penentu tercapainya target dan sasaran makro ekonomi daerah di sektor ini, dan dapat menyerap banyak tenaga kerja yang memberikan kontribusi besar terhadap pertanian Negara Indonesia ini. 

Dari penjabaran dan fakta lapangan diatas, dapat ditarik kesimpulan jika rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Banyuwangi sudah sangat dimaksimalkan dan dipikirkan matang- matang untuk pembangunan kabupaten ini pasca pandemi covid 2019. APBD daerah Kabupaten Banyuwangi dirancang khusus untuk pembangunan di beberapa sektor- sektor daerah yang meliputi pertanian, pariwisata, infrastruktur maupun UMKM berbasis digital.  Sektor- sektor diatas saling berkaitan dalam pemulihan ekonomi Kabupaten banyuwangi. Terbukti, perlahan tapi pasti pembangunan ekonomi Kabupaten Banyuwangi pasca pandemi mengalami kenaikan positif. Pemaksimalan penggunaan APBD yang telah disusun secara maksimal,  yang telah merubah dan membangkitkan perekonomian Kabupaten tersebut. Dengan kata lain, pemerintah sudah dengan baik mampu memaksimalkan penggunaan APBD Banyuwangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun